Prioritas.co.id, Surabaya – Sebelum calon haji berangkat ke embarkasi, biasanya dalam tradisi masyarakat indonesia diadakan acara pelepasan atau pamitan, tradisi ini sebetulnya sudah dipraktikkan di jaman rasulullah saw.
Dalam riwayat ibn al-sunni yang bersumber dari ibnu umar r.a. beliau berkata” telah datang seorang anak muda menghadap rasulullah saw, yang menyampaikan niatnya untuk berangkat haji kemudian rasulullah saw, berjalan mengiringi pemuda itu seraya berkata.
Hai pemuda” Semoga Allah menambahkan ketakwaanmu dan menghadapkan wajahmu kepada hal yang baik-baik serta mencukupi apa yang menjadi angan-anganmu.
Minggu, 28 Juli 2019 acara tersebut diawali dengan sambutan bapak sarwo edi yang menyampaikan bahwa tujuan berpamitan dan mengharapkan doa restu agar diberikan kemudahan oleh allah subhanahu wa taala dalam pelaksanaan ibadah Haji tersebut dan memperoleh haji mabrur, Selain itu, bpk sarwo edi mengucapkan alhamdulillah pada tahun ini dapat berangkat menunaikan ibadah haji dengan istri tercinta ibu yani.
Acara sambutan dilanjutkan oleh ibu yani menyampaikan permohonan maaf kepada semua kluarga dan warga gadukan utara serta mohon doa restu untuk diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan Ibadah Haji.
Bapak ustad mansur selaku takmir masjid taqwiatul muslimin untuk memberikan sepatah dua patah kata dalam pembekalan tersebut menyampaikan bahwa sebelum berangkat haji, para calon jamaah Haji harus membekali dirinya dengan hati (sabar, Ikhlas, menyerah/tawakal,akhlak mulia dan bismillah).
Sedangkan acara penutup diakhiri dengan ceramah dan doa oleh kyai haji ainur yakin yang menyampaikan bahwa dalam melaksanakan ibadah haji harus dilandasi dengan keikhlasan dan niat untuk beribadah kepada allah swt semata, ungkapnya. (Nanang.f)
