Prioritas.co.id, Sidimpuan – Rumah sakit, menjadi sangat penting bagi masyarakat di suatu wilayah terutama daerah padat penduduk. Di fasilitas kesehatan tersebutlah masyarakat berharap dapat sembuh dan kembali pulih atas masalah kesehatan yang dialaminya.
Salah satunya adalah Kota Padangsidimpuan tergolong cukup memadai dalam segi jumlah fasilitas kesehatan. Namun dalam segi pelayanan, Rumah sakit terutama yang dikelolah oleh pemerintah salah satunya RSUD Padangsidimpuan yang terletak di jalan Dr. F.L. Tobing No. 10,Padangsidimpuan sudah sering dikeluhkan masyarakat.
Ada banyak oknum pegawai rumah sakit yang secara terang-terangan melakukan diskriminasi dan pilih-pilih dalam melayani pasien, Apalagi pemegang kartu BPJS. Masalah belum primanya pelayanan di RSUD Padangsidimpuan , berulang kali menjadi sorotan Publik dan Masyrakat namun sampai sekarang kasus pelayanan buruk rumah sakit tersebut , masih terus saja terjadi.
Padahal sebelumnya Walikota Padangsidimpuan Irsan efendi nasution pernah mengatakan kepada pimpinan dan segenap jajaran RSUD Padangsidimpuan, agar meningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Jangan ada lagi keluhan tentang buruknya pelayanan dan kebersihan.
“ Saya inginkan sebuah paradigma baru untuk menjawab persoalan klasik yang terjadi selama ini. Rumah sakit kita ini rumah sakit rujukan se wilayah Tabagsel, maka jadilah pelayan kesehatan yang profesional sesuai predikat yang kita miliki,” pesannya yang di kutip Sidaknews .com pada peresmian pemakaian gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang baru selesai dibangun, Senin (19/11/2018) tahun lalu.
Padahal Walikota juga berharap pemakaian gedung baru ini harus relevan dengan peningkatan kualitas pelayanan. Manajemen birokrasi dan pelayanan kesehatan harus dibenahi, pelayanan prima kepada masyarakat harus menjadi priotitas.
“Tolong bantu kami mengatasi semua keluhan dan keresahan masyarakat. Bapak ibu yang tampil di garda terdepan, harus siap bekerja keras meningkatkan pelayanan di rumah sakit ini. Bagi yang tidak siap, karpet merah kami bentangkan,” ujarnya waktu itu.
Biar di ketahui bersama bahwa pembangunan gedung baru tersebut bersumber anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017. Panjang bangunan 60 meter dan lebar 15 meter, terdiri dari 4 lantai dan memiliki fasilitas 2 lift.
Lantai dasar diperuntukan untuk parkir, gudang oksigen dan ruang pertemuan. Lantai satu untuk ruang IGD, ruang loket, sitem informasi manajemen, JKN, rekam medic, komite klinik dan keperawatan.
Lantai dua untuk ruang komite medik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, penanggulangan dan pencegahan infeksi. Lantai tigga untuk ruang inap kelas I, II dan III. Lantai empat juga direncanakan sebagai ruang rawat inap, namun Pelayanan tetap saja di Rumah sakit milik pemerintah Kota Padangsidimpuan tetap saja tidak maksimal alias amburadul terkesan abai dan membiarkan perilaku nakal oknum rumah sakit yang memperlakukan sebagian pasien dengan semena-mena. Alhasil, hak-hak fundamental pasien yang secara tegas diatur dan dilindungi undang-undang terus terabaikan.
Pantauan Wartawan Saat kapolres Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya mengunjungi RSUD Padangsidimpuan itu untuk menjeguk Personil Bhabinkamtibmas Polres Padangsidimpuan atas nama Aiptu Martin Sembiring (54) yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Tengku Rizal Nurdin tepatnya di Km 7 kecamatan Padangsidimpuan tenggara dan di personil itu kebetulan di rawat di rumah sakit tersebut, Kapolres dan jajaran langsung melihat kurangnya mendapatkan pelayanan maksimal dari pihak rumah sakit. Pelayanan bobrok yang mengakibatkan kecewanya pasien merupakan hal yang lumrah di rumah sakit tersebut. Obat sesungguhnya di rumah sakit adalah pelayanan, sementara medis nomor dua,” kata Hilman di hadapan Wartawan.
Dalam kunjungan ke RSUD itu menemui sejumlah fasilitas rumah sakit yang bermasalah, salah satunya ruang di bangunan Lama untuk pasien dan kamar mandi sudah banyak yang bocor sehingga mengurangi kenyamanan pasien.
Menanggapi keluhan tersebut, wartawan media ini mencoba mengkonfirmasinya secara langsung kepada Dirut RSUD Sidimpuan drg Nurlaila Hayati Lubis, namun tidak membuahkan hasil, karena direktur sedang tidak berada di tempat.
Salah satu pihak rumah sakit yang tidak mau di publikasikan identitasnya mengatakan, sudah memberikan pelayanan maksimal. (sabar)
Pelayanannya memang sangat tidak baik. Pernah kejadian Saya sama kakak sya pergi ke rs.umum mau jenguk sodara yg lagi dirawat. Saat jalan menuju pintu utama seorang satpam dtg menghampiri kami dia tanya mau kmna, kami mau kelantai 3 kalo gak salah wktu it. Trus satpamnya bilng lewatnya gak dr sini dek. Dr bawah ada tangga kecil dekat diruangan yg masih keadaan dibagun stelah parkiran. Trus kami cari2 tangganya karna rs.nya bangunan baru jd masih bingung denahnya gimana. Pas nemu tangganya kami naik eh ternyata tembusnya ke pintu utama juga tmpat sisatpam jaga tadi. Padahal kami udah muter2 cari tangganya smpe nanya2 orang. Apasalah lewat pintu depan toh kan mau kesitu juga ujung2nya. Terus pas mau nnya ruang rawatnya ke suster2 dstu kami malah dikacangin dan sibuk dengan cemilan mereka. Ada 1 perawatnya nnya mau ngapain, kami jwb mau jenguk sodara diruangan ini ruangannya dmna. Mreka malah suruh menyuruh keteman seblahnya buat nunjuk arah dan semua menolak mungkin karna malas ya liat penampilan kami yg biasa2 aja dan mereka kmbali sibuk dengan cemilan mreka. Kami masih keadaan berdiri menunggu jawaban. Dan dtg ibu2 dgn penampilan lumayanlah kaya ibu2 pejbat langsung diladenin malah diantar loh. Hahaha ngeri ya. Jd jangan lupa kalo mau ke rs.umum bersolek dulu ala2 orangkaya biar diantarin smpe keliling2 rumah sakit ?