Pekarangan Rumah ASN Harus Jadi Contoh Gerakan, Kebun Kandang dan Kolam

0
268
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do saat berkunjung ke rumah salah satu ASN.

Nagekeo, Prioritas.co.id – Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur di bawah kepemimpinan Bupati Johanes Don Bosco Do terus berupaya melakukan gebrakan perubahan di berbagai sektor.

Hal ini bertujuan untuk m mengimplementasikan visi misi pembangunan Kabupaten Nagekeo yakni Mewujudkan Nagekeo yang
Sejahtera, Nyaman dan Bermartabat Melalui Pembangunan Sektor
Pertanian dan Pariwisata.

Di sektor pertanian, Pemkab mendorong, pemanfaatan lahan pertanian, baik lahan produktif maupun lahan-lahan densis (lahan tidur read-) serta lahan lahan yang ada di pekarangan rumah.

Guna mengoptimalkan potensi tersebut, Pemkab Nagekeo melibatkan peran Pemuda/i sebagai petani milenial dan RT serta Dasa Wisma untuk perkuat gerakan 3K (Kebun, Kandang dan Kolam).

Selain petani milenial, RT serta Dasawisma, Bupati Don menegaskan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Nagekeo harus bisa menjadi contoh penguatan Gerakan 3K.

“Para ASN harus menjadi panutan dan memberi best pratice bagi yang lain terutama dalam memanage pengelolaan pekarangan rumah, untuk membantu perekonomian rumah tangga terutama pengeluaran rutin harian bisa dimanfaatkan dari hasil pekarangan” pesan Bupati saat menyambangi rumah salah satu ASN di RT 12 Paudo, Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa Rabu, (24 /8/2022).

Pada kesempatan melihat langsung bagaimana pemanfaatan pekarangan rumah dan pengelolaan lahan pertanian disekitar rumah baik untuk peternakan, tanaman hortikultura maupun usaha ekonomi lainnya.

Dalam kunjungan ke beberapa rumah ASN, Bupati mengapresiasi segala jenis usaha yang telah ditekuni dan berharap agar lahan pekarangan rumah dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan berbagai jenis usaha.

Kata Bupati, penguatan gerakan Kebun, Kandang dan Kolam menjadi talang pengeluaran Rumah Tangga untuk menjaga ketahanan pangan rumah tangga.

Di samping itu, Bupati Don juga memotivasi masyarakat untuk beternak unggas sehingga ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga bisa terpenuhi dalam upaya pencegahan stunting sekaligus menambah pendapatan ekonomi rumah tangga.

“Saya harap kompleks ini dapat menjadi rool model KRPL( Kawasan Rumah Pangan Lestari) di lingkungan terdekat agar bisa ditiru oleh tetangga sekitarnya” harap Bupati Don.

Selanjutnya, Bupati Don menghimbau untuk berinovasi dalam pengelolaan KRPL yang ramah lingkungan dengan menerapkan pola zero waste( tidak ada limbah yang terbuang) limbah tanaman dan kolam dimanfaatkan sebagai pakan ternak sedangkan limbah ternak dijadikan sebagai pupuk tanaman. (ixta/arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here