Prioritas.co.id.Palembang – Polrestabes Palembang beri garis polisi (Police line) di panti asuhan Fisabilillah Al. Amin Palembang karena pemiliknya tersandung kasus penganiayaan dan kekerasan terhadap anak.
Pemberian garis polisi di panti yang berada di jalan Mangkubumi lorong Bunga kelurahan 3 Ilir kecamatan IT.2 Palembang pasca panti asuhan di tutup Pemko Palembang.
Berdasarkan akte notaris panti asuhan berdiri sejak Apri 2013 di kelola pemiliknya Hidayatulah bersama istrinya, Ida (32), tetangga panti menyebutkan ada sekitar 30 anak yatim piatu dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Istri pernah jadi ketua RT dia warga asli di sini dari kecil tinggal di sini, orang tuanya juga tinggal di sini rumahnya di belakang panti, sekarang 12 anak sudah pulang dan 18 orang di ambil oleh Dinsos Palembang.
Dari 30 anak hanya satu yang tidak sekolah karena cacat, sisanya 29 sekolah semua, paling banyak SMA tapi ada juga SMP dan SD, yang di jewer dalam video itu kembar sekolah SD, kalau yang di pukul anak SMA.
Selain sekolah aktivitas tiap malam jum’at yasinan, tiap malam sholat tahajut sampai subuh ada juga hapalan jus ama, 3 X seminggu pengajian, lanjut Ida.
“Sekretaris lurah kelurahan 3 Ilir kecamatan IT.ll Palembang Andhika mengatakan, kasus panti sudah di tangani polisi terkait video viral, dan sekarang panti sudah di tutup.”Ujarnya.
Sebagian anak sudah di ambil alih oleh Dinsos Palembang, pemiliknya Dayat, soal perijinan kita tidak mengetahuinya, yang pasti pemiliknya warga kelurahan 3 Ilir. tambahnya.
Soal anak panti sebagian besar bukan warga 3 ilir banyak dari daerah, lanjutnya. (Iskandar Mirza)
