Prioritas.co.id.Palembang – Pasca panti asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang di tutup dan pemiliknya di tahan polisi, kini nasib anak yatim piatu belum jelas khususnya pendidikan. Senin (27/02)
Sekitar 30 nasib anak yatim piatu yang tinggal di panti menjadi masalah baru, karena sekitar 12 orang pulang kampung dan 18 di tampung dinas sosial Pemko Palembang.
“Akibat hal tersebut pendidikan dan sekolah anak yang sebagian besar SMA belum terpecahkan apalagi yang sudah pulang kampung di luar Palembang”.
Guna mengatakasi hal tersebuf Kanwil kemenag Sumatera Selatan bergerak cepat untuk membantu dan mengatasi hal tersebut, senin (27/02) kepala kanwil beserta jajaran mendatangi panti asuhan Fisabililah Al Amin.
“Kami datang ke sini mau jumpa pengurus dan anak anak namun panti sudah tutup, anak anak tidak ada lagi,” ujar Dr Syafitri Irwan Kepala kanwil Kemenag sumsel.
Anak sudah di tangani dinas sosial imfonya ada juga yang pulang, kita akan kesana ke dinas sosial guna koordinasi, kita mau fasiliatasi anak panti soal pendidikan mereka, mungkin mereka mau masuk pesantren atau madrasah bisa kita fasilitasi, ujar Syafitri Irwan.
Sejak panti asuhan Fisabilillah Al Amin di tutup dua hari lalu pemiliknya Hidayatulah di tahan Polrestabes Palembang terkait kekerasan dan penganiayan anak.
Tidak ada aktivitas pagar jendela dan pintu tertutup, hanya ada satu motor parkir di depan panti, lampu teras belakang hidup, istri dan anak pemilik sudah juga tidak ada. (Iskandar Mirza)