TANGGAMUS – Polres Tanggamus melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Lilin Krakatau 2019 di Lapangan Apel Mapolres, Kamis (18/12/19) pagi.
Apel dipimpin Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, SIK. MM dan dihadiri Wakil Bupati Hi. AM. Safii, Dandim 0424 Tanggamus Letkol Inf. Arman Aris Sallo, perwakilan PN Kota Agung dan Perwakilan Kejari Tanggamus.
Sementara, personel gelar pasukan meliputi TNI Kodim 0424/TGM, Gabungan Polres dan Polsek, Dishub, Pol PP, Basarnar, Dinas Kesehatan dan Senkom Mitra Polri serta turut dihadirkan kendaraan operasional pendukung Operasi Lilin Krakatau 2019 Polres Tanggamus.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri hadir para Pejabat Utama Polres, Kapolsek Jajaran, Kasat Pol PP, Suratman, Perwakilan OPD dan Pemuda Katholik Tanggamus, Kapolres melakukan pemeriksaan pasukan dan menyematkan tanda pita operasi.
Hasil pemeriksaan, Kapolres tampak sangat puas atas kesiapan personel, sehingga dilakukan penyematan pita tanda operasi telah siap dilaksanakan kepada perwakilan TNI, Polri dan Dishub.
Kapolres AKBP Hesmu Baroto dalam amanatnya mengatakan bahwa, operasi Lilin Krakatau 2019 merupakan operasi terpusat yang dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 dengan memfokuskan pengamanan adalah di seluruh Indonesia meliputi gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, obyek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
“Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan personel dan peralatan pengamanan, soliditas para pemangku kepentingan
yang dilibatkan, serta menumbuhkan ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat dalam merayakan Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata AKBP Hesmu Baroto, membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, M.Si.
Sambungnya, dalam pelaksanaannya, operasi akan melibatkan 191.807 personel pengamanan gabungan yang terdiri atas 121.358 personel Polri, 17.190 personel TNI, serta 55.259 personel yang berasal dari instansi terkait antara lain Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom dan instansi lainnya.
“Kekuatan personel tersebut akan ditempatkan pada 1.792 titik pos pengamanan, 745 titik pos pelayanan, dan 45 titik pos terpadu. Strategi yang diterapkan dalam operasi ini adalah mengedepankan tindakan preemtif dan preventif dengan didukung kegiatan intelijen, berupa deteksi dini dan deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional,” bebernya.
Diterangkannya, bahwa berdasarkan prediksi intelijen, terdapat 12 potensi kerawanan yang harus kita antisipasi, yaitu aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, dan pesta narkoba ataupun minuman keras.
“Berkaitan dengan hal tersebut, petugas harus dapat bersinergi dengan stakeholder terkait untuk menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan
menerapkan strategi yang tepat guna mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan masing-masing daerah,” terangnya.
Sehingga, untuk mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, saya akan menyampaikan beberapa penekanan untuk
dipedomani, meliputi tetap jaga kesehatan serta niatkan
setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan YME.
Kemudian, mema.stikan setiap personel hadir sesuai plotting serta paham terhadap tugas dan tanggung jawabnya, lakukan deteksi dini dengan memetakan titik-titk kerawanan secara tepat dan optimalkan penggalangan untuk mencegah aksi yang meresahkan
masyarakat.
“Laksanakan pengamanan secara
profesional dan humanis, berikan pelayanan terbaik, serta tingkatkan kewaspadaan pengamanan melalui penerapan buddy system. Mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pelaksanaan operasi,” tutupnya. (Borneo)