Prioritas.co.id LAMPUNG TENGAH – Mustaqim, Anak pasangan Budi Utomo dan Rosnauli warga RT 1 Dusun 3 Sri margarahayu Kampung Negara Bumi Udik, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, terbaring lemas tak berdaya diatas sehelai kasur tipis dirumahnya.
Dijelaskan Utomo(55) taklain Orang tua kandung Mustaqim, menceritakan awal kejadian yang menimpa putranya “dulu anak saya seperti anak yang lain sehat, periang, bergaul dan memiliki mental seperti anak-anak pada umumnya. Lebih jelasnya, sekitar satu setengah tahun yang lalu Mustaqim mendadak mengalami kejang – kejang.”Jelas Utomo.
Pada malam itu ia belajar karena mengingat ke’esokan harinya ia akan masuk sekolah karena akan masuk sekolah pada hari pertama selepas libur, jadi, dia berambisi ingin belajar sampai larut malam. sangking semangatnya ia belajar hingga ia lupa waktu, ketika bangun pagi saya sangat terkejut karena mendengar istri saya berteriak teriak hiteris sambil menunjuk kearah mustaqim yang nampak kejang dan tidak bisa bergerak, karena panik, saya meminta tolong pada warga sekitar.”Sambung Utomo.
Dibantu warga, dengan bergegas saya membawa putra saya kerumah sakit tetapi, para jururawat belum berani menyimpulkan penyakit apa yang diderita mustaqkim, bersamaan, ada seorang dokter berani menafsirkan bahwa penyakit yang saat ini di alami Mustaqim tak lain diduga Epilipsi, Mengingat biaya yang terlalu tinggi besaran nya mencapai Rp 800 juta, obat tersebut harus dibeli dari Singapura. Karena obatnya tidak ada di Indonesia dan tidak ditanggung BPJS, biaya keberangakatan pun budi tidak mampu apalagi harus mencari uang sebasar Rp 800 juta, melihat kondisi yang dialami anak saya sekarang, kami sekeluarga berharap adanya bantuan dari donatur atau para dermawan yang membantu.”Pinta Utomo.</p><p>