Musim Kemarau, PDAM Bateng Menjamin Air Minum Tetap Aman

0
65

Prioritas.co.id, Koba – Hadapi musim Kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangka Tengah (Bateng) jamin air minum terus mengalir kerumah-rumah konsumen.

“Saat kemarau ini, kami terus melakukan pengecekan bahan baku berupa air minum agar terus mengalir ke rumah-rumah konsumen. Semua sarana dan prasarana penyedia air minum selalu di perbaharui menyesuaikan kebutuhan,” ungkap Kabag Keuangan dan Administrasi PDAM Bateng, Pipi kepada Prioritas.co.id belum lama ini.

Lebih lanjut, Pipi mengatakan selama ini yang sudah berjalan untuk bahan baku di aliri ke rumah-rumah konsumen, pihaknya tetap mengelola air permukaan atas atau air kolong (Kolam) eks tambang timah yang telah terbentuk puluhan tahun lalu. Luas kolong rata-rata mencapai 5 hektar dengan volume air jutaan kubik yang terus diperbaharui oleh mata air didalamnya.

“Kami menjamin sumber air tetap aman di musim kemarau sekarang,” ungkapnya.

Terkait kualitas dan mutu air minum, Pipi mengaku perbulan pihaknya mengecek baku mutu air minum bersama Dinas terkait di Pemkab Bateng.

“Kalau PH air baku kita mencapai angka 7. Selain untuk mandi dan mencuci, PH dengan angka 7 itu juga aman di konsumsi manusia,” ungkapnya.

Terkait titik sumber Air minum yang digunakan pihak PDAM Bateng, kata Pipi untuk Wilayah Kecamatan Koba berada di Kolong Desa Nibung dan Kolong Jongkong Kelurahan Simpang Perlang. Kemudian di Kecamatan Namang berada di Kolong Desa Namang. Lalu di Kecamatan Simpang katis berada di Desa Celuak.

“1105 konsumen PDAM Bateng hanya tersebar di 3 kecamatan, yakni Koba, Namang dan Simpang katis. Tiga kecamatan lainnya, Lubuk Besar, Sungaiselan dan Pangkalan baru masih dikelolah oleh Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bateng,” ungkapnya.

Pipi menegaskan pihaknya siap melakukan pengelolaan ketiga Asset SPAM IKK milik Dinas PU Bateng. Namun, harus dihibahkan terlebih dahulu asset tersebut kepada PDAM Bateng.

“Terutama Kecamatan Pangkalan baru. Saat ini banyak pengembang perumahan subsidi datang ke PDAM Bateng minta sambung jaringan air minum. Kami belum bisa melakukan penyambungan, karena masih dalam proses pengajuan pelimpahan asset,” ungkapnya.

Lanjut Pipi, jumlah unit rumah subsidi yang hendak dialiri air minum mencapai 510 unit di Kecamatan Pangkalan baru. Angka ini cukup banyak mencapai 50 persen dari total jumlah konsumen yang ada di PDAM Bateng hingga tahun 2019.

“Sekarang kita menunggu dulu proses pelimpahan assetnya. Jika dalam waktu dekat sudah dilimpahkan ke kami, maka kamipun langsung memasang jaringan air minum tersebut,” ungkap pipi.

Mengenai biaya pemasangan awal, Pipi mengatakan konsumen diharuskan membayar biaya sebesar Rp.1.260.000,- per rumah.

“Kemudian biaya bulanannya menyesuaikan dengan pemakaian konsumen. Sejauh ini, pihak kami menetapkan biaya per kubik air minum sebesar Rp 2.500,-,” ulasnya.

Guna menjaga kenyamanan para konsumen, Pipi mempersilakan konsumen melaporkan semua keluhan yang terjadi dilapangan ke PDAM Bateng.

“Kami akan segera menindaklanjuti keluhan konsumen tersebut. Konsumen kami anggap sebagai Raja yang harus dilayani dengan baik,” pungkasnya. (Roni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here