Prioritas.co.id.Malang – Para Ulama, Habaib Dan Cendikiawan Muslim di Malang raya mengadakan Multaqo dan Doa Bersama untuk Kemaslahatan Bangsa, yang dihadiri oleh ± 200 orang undangan, (17/5) bertempat di Aula Pondok Pesantren An Nur 1 Jl. Diponegoro IV/ 2-6 Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Hadir dalam kegiatan,
1. KH. Fadhol Hijah (Ketua MUI Kab. Malang).
2. Dr. KH. A. Fahrur Rozi Burhan (Pengasuh Ponpes Annur 1 Bululawang/Wakil Ketua PW NU Jatim).
3. KH. Imam Makruf (Wakil Ketua PC NU Kab. Malang).
4. Dr. H. Hasan Abadi (Rektor UNIRA Kab. Malang).
5. KH. Mustafid Rahman (Pengasuh Ponpes Al Huda Klakah).
6. KH. M. Ridwan Alkanma (Pengasuh Ponpes An Nur Al Huda Ngawonggo Tajinan).
7. Dr. H. Abdurrahman Said (Pengasuh Raudlatul Ulum 1 Gondanglegi).
8. Dr. H. Abdurrahman (Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda).
9. Habib Syeh Hasan Assegaf.
10. KH. Ahmad Dahlan.
11. KH. Abdullah Dampit.
12. KH. Abdul Khodir.
13. KH. Maskur Hafidz.
14. Dr. KH. A. Muflih Azam .
15. KH. Muj’taba Bukhori.
16. KH. Umar Faruq Annur.
17. KH. Zahid Latifi.
18. Husnul Hakim S.H., M.H.
19. Perwakilan dari MWC NU, DMI dan Tokoh Agama setiap kecamatan 5 orang.Dalam kesempatan, KH. A. Fahrur Rozi, inti dari pemaparannya, ” Kita akan menerima siapapun yang akan jadi presiden, kita ingin menghindari perang atau perpecahan,” tuturnya.
“Kejadian di Syuriah atau-pun Tunisia, dimulai dari pemberontakan pada Pemerintah, apakah hasilnya sekarang, mereka menjadi miskin dan hancur,” Ini membuktikan bahwa sejarah pemberontakan tidak pernah ada yang berhasil, tambahnya.
Sementara itu Jubir penerangan, menerangkan hasil dari Multaqo Ulama, Habaib Dan Cendikiawan Muslim, Sabtu (18/5/19), yang isinya,
a. Menegaskan kembali kesepakatan para pendiri bangsa dan alim ulama bahwa bentuk NKRI adalah Final dan telah sesuai dengan konsep islam rahmatan lilalamin di Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.
b. Mengajak ummat islam untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari Fitnah dan tindakan melawan hukum ( Inskonstitusional ), berkonsentrasi menjalankan ibadah Ramadhan dengan sebaik baiknya dan berharap mendapatkan ampunan Allah dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri .
c. Menghimbau umat islam untuk bersama sama mewujudkan Stabilitas keamanan yang kondusif mengedepankan persamaan diatas perbedaan.
d. Mengajak umat islam menangkal aksi – aksi provokasi dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, senantiasa mentaati peraturan dan perundangan undangan yang berlaku, serta tidak terpancing ikut melakukan aksi inkonstitusional seperti people power untuk menolak hasil pemilu yang sah.
e. Menerima keputusan KPU untuk menetapkan siapapun presiden dan wapres terpilih sesuai aturan undang undang yang berlaku.
Bululawang, 17 Mei 2019, ditandatangani oleh,
1) KH. Fadhol Hijah (Ketua MUI Kab. Malang)
2) Dr. KH. A. Fahrur Rozi Burhan (Pengasuh Ponpes Annur 1 Bululawang/Wakil Ketua PW NU Jatim)
3) KH. Imam Makruf (Wakil Ketua PC NU Kab. Malang)
4) Dr. H. Hasan Abadi (Rektor UNIRA Kab. Malang)
5) KH. Mustafid Rahman (Pengasuh Ponpes Al Huda Klakah)
6) Habib Syeh Hasan Assegaf.
(Samsul)