Mujang Mangrove Obati Kejenuhan Selama Beraktifitas Dikepadatan Kota

0
124

Prioritas.co.id, Koba – Jenuh dengan kepadatan kota, silakan datang ke Objek Wisata Hutan Mangrove di Desa Kurau Barat Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

Jarak Hutan Mangrove bernama Munjang Mangrove ini hanya berjarak kurang lebih 40 Kilo meter (km) dari Kota Pangkalpinang memakan waktu kurang lebih 40 menit menggunakan kenadaraan roda dua ataupun roda empat dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.

Jika bertolak dari Kota Koba hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit, jarak tempuhnya sekitar 20 km. Jalan raya di Provinsi Bangka Belitung disebut-sebut sebagai jalan kualitas baik di Indonesia, sehingga jarak tempuhnya terasa lebih dekat jika kecepatan kendaraan di kemudikan dengan rata-rata kecepatan 90 km/jam.

Salah seorang wisatawan lokal, Vera (29) mengatakan objek wisata Mujang Mangrove ini unik. Mata akan terhibur dengan keindahan alamnya, mulai dari keindahan pepohonan mangrove hingga kejernihan rawah-rawahnya.

“Kita akan takjub lihat keindahan hutan mangrove ini. Rawah dengan air jernihnya sangat bagus, ada ikan, kepiting dan semua udang kelihatan. Ada juga biawak, ular dan terkadang buaya liar,” katanya kepada prioritas.co.id, minggu (24/6).

Jika beruntung, wisatawan terkadang bisa melihat monyet dan beragam burung di atas pehonan mangrove.“Saya sering kesini setiap akhir pekan. Kalau beruntung kadang, kita lihat monyet bermain-main di hutan mangrove. Satwa liar disini tidak mengganggu, biasanya jika ada pengunjung mereka (satwa liar) akan kabur menghindari keramaian manusia,” katanya.

Uniknya disini, Wisatawan mengunjungi spot-spot yang indah dan terdapat beragam wahana permainan alam menggunakan speed boat. Wisawatan akan dikenakan karcis sebesar Rp.15.000/orang, anak kecilnya gratis untuk nenempuh spot indah tersebut di tengah-tengah rimbahnya hutan Mangrove.

“Naik speed boat asyik, nahkodanya piawai dalam mengendarainya. Kami dibuat terhibur, saat ia menyopir dengan kecepatan tinggi saat menikung menelusuri rawah-rawah yang ditumbuhi ribuan pohon magrove,” katanya sembari mengaku sering berteriak, “woooooooww” saat melintasi tikungan dengan kecepatan speed boat yang tinggi.

“Itulah keunikannya bagi kami pengunjung. Uang Rp.15.000 tidak ada artinya dengan rasa bahagia yang didapat pada liburan akhir pekan bersama keluarga,” tambahnya.

Salah satu spot yang telah disiapkan dermaga mini tempat wisatawan singgah, ia mengaku sudah di sajikan keunikan lainnya selain rawah-rawah dan rasa kagum duduk di speed boat. Wisatawan kembali menelusuri pepohonan mangrove dengan berjalan kaki di jalan setapak terbuat dari kayu sepanjang kurang lebih 500 meter.

“Di perjalanan menelusuri pepohonan mangrove, kami di suguhi uniknya rumah pohon tempat singgah pejalan kaki. Biasanya disalah satu rumah pohon, kami makan-makan sambil istriharat dan foto selpi,” ungkapnya.

Jika ingin bermain sepeda atau berseluncur dari pohon kepohon mangrove, pihak pengelola menyiapkan fasilitas yang disebut wahana permainan sepeda dan seluncuran gantung.

“Kalau mau menikmati permainan itu, bayarnya ngak mahal hanya Rp.25 ribu,”katanya.

Di Hutan Mangrove ini, wisatawan diwajibkan membuang sampah pada tempatnya. Tidak boleh membuang sampah sembarang di dalam hutan, ditakutkan mencemari lingkungan hidup bagi beragam biota hutan Mangrove.

“Setiap rumah pohon ada tempat sampah, buanglah sampahnya disana. Kemudian jika mau buang air besar maupun buang air kecil, pihak pengelolah juga menyiapkannya secara gratis,”ulasnya.

Ditambahkan wisatawan lainnya, Arabel (30) mengaku ketagihan datang ke Mujang Mangrove Desa Kurau Barat.

“Kalau sudah ngerasain asyiknya naik speed boat di Mujang Mangrove, pasti mikirin lagi kapan datang kesana lagi,” kata Arabel.

Arabel mengaku dari Kota Pangkalpinang menempuh waktu kurang lebih 40 menit ke objek wisata Mujang Mangrove. Jalannya bagus tidak berlobang, jadi menyopirnya dengan santai atau rata-rata kecepatan 60 km/jam.

“Kalau pulang biasa tembus 30 menitan, rata-rata kecepatan 70-80 km/jam ke Kota Pangkalpinang. Jika dari Kota Koba tempat rekannya, biasanya menempuh waktu 20 menit untuk menuju objek wisata mujang mangrove,” ulasnya.

Menurut dia, objek wisata hutan mangrove solusi obati kejenuhan selama di Kota-kota. Semua kepenatan berfikir, akan fresh usai mengunjungi hutan mangrove yang di namakan mujang mangrove ini.

“Berapa kali saya coba, memang asyik dan hatipun merasa senang bersama keluarga,” pungkasnya. (Roni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here