Merasa Menjadi Korban Bisnis Wabup, Idris Akan Berjuang Mencari Keadilan

0
956

Prioritas.co.id.muba – Beredarnya rumor adanya kerjasama Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi dengan sejumlah perusahaan dalam pengadaan kendaraan operasional perusahaan kontraktor PT ConocoPhillips, juga mencuat dibeberapa daerah lain, salah satunya, didaerah Sako Suban, Kecamatan Batang Hari Leko, daerah ini juga merupakan daerah Operasional PT ConocoPhillips. Di daerah ini, sejumlah kendaraan milik perorangan yang dikontrak perusahaan juga diputus. Pihak perusahaan berdalih untuk kendaraan operasional perusahaan mereka sudah dipegang wakil Bupati Muba.

Berita terdahulu mengabarkan diwilayah Grissik, Desa Simpang Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, sejumlah perusahaan kontraktor ConocoPhillips bekerja sama dengan Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi yang mensuplay pengadaan mobil operasional perusahaan.

Terdorong rasa ingin tahu kebenaran isu tersebut, penelusuran yang dilakukan awak media dengan mendatangi lokasi salah satu perusahaan dibenarkan oleh Site Manager perusahaan yang bernama PT Indospec, Iwa Dasiwa. Dimana saat itu ia kedatangan 8 mobil double cabin merk Chevrolet berwarna putih dengan nomor polisi BM (Provinsi Riau). Ia mengakui bekerjasama dengan Wabup Beni Hernedi dalam menyuplai kebutuhan kendaraan operasional mereka. Dan seolah ingin menguatkan statement nya, ia menyatakan delapan unit kendaraan yang baru datang tersebut disuplay oleh Wabup.

Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi, dengan tegas membantah hal tersebut. Dengan tegas ia menyatakan tak pernah bermain mobil atau berbisnis pengadaan mobil. Namun dari tempat yang berbeda isu tersebut kembali santer terdengar, apaIagi setelah Idris yang merasa dirinya menjadi korban atas kerjasama bisnis pengadaan mobil oleh Wabup tersebut angkat bicara.

Idris salah satu pemilik kendaraan yang kontraknya diputus didaerah Sako Suban, mengaku sedih dan kecewa paska kontrak kendaraan jenis Triton miliknya yang selama ini disewa salah satu perusahaan kontraktor ConocoPhillips diputus kontrak nya dan dikembalikan. Padahal mobil tersebut sudah dua tahun dikontrak. Dan sewaktu mengambil mobilnya, pihak perusahaan mengatakan sudah ada kerjasama dengan Wabup terkait pengadaan mobil.

“Sebenarnya bukan mobil saya saja, masih banyak mobil milik warga lain yang bernasib sama hanya saja belum terungkap,” kata Idris Senin (4/2/2020).

Ia menceritakan kronologis kejadian tersebut berawal saat
perwakilan dari pihak subcon conoco yang mengaku bernama Iwa Dasiwa pada bulan Desember 2019 mendatangi Kepala Desa Bintialo, menyampaikan perusahaannya mendapatkan kendaraan yang di suplay oleh Wabup Muba. Dan untuk selanjutnya mobil yang di masukan melalui Kades Bintiale, tepatnya CV.Bintas tidak diperpanjang lagi, termasuk kendaraan Triton milik Idris yang juga dikontrakan melalui CV Bintas.

Menurut dia, apa yang dialaminya bersama warga lainnya merupakan sebuah bentuk kezaliman dari penguasa yang menggunakan kekuasaan nya menindas rakyat kecil. Dan hal itu tak boleh dibiarkan, harus dilawan dengan berjuang melawan ketidakadilan tersebut.Apalagi hal ini menyangkut periuk nasi demi kelangsungan hidup keluarga.

” Alangkah kejamnya bila bisnis wakil kepala daerah justru memecahkan periuk nasi rakyat kecil seperti saya,. Saya akan galang kekuatan, ketidakadilan ini harus dilawan,”ujarnya.

Idris yang juga merupakan salah satu wartawan Senior di Muba dan menjadi kepala biro tabloid skandal.com tersebut berencana akan menggalang dukungan dan mempertanyakan langsung hal tersebut kepada Wakil Bupati Muba Beni Hernedi.

“Saya akan kumpulkan kawan kawan yang bernasib seperti saya untuk mempertanyakan langsung pada pak Beni,” imbuhnya.

Sementara didaerah Grissik informasi yang berhasil dihimpun sejak perusahaan kontraktor ConocoPhillips bekerja sama dengan Wabup banyak warga sekitar yang selama ini menjadi PK perusahaan tidak dipakai lagi dan kehilangan mata pencaharian. Kondisi tersebut tentunya sangat memprihatikan ditengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini.

“Semenjak perusahaan ada kerjasama dengan Wabup mereka tak pakai warga sini lagi karena merasa ada dekingan,” kata seorang warga Simpang Tungkal yang minta namanya tidak ditulis media ini.

Kepala Desa Simpang Tungkal, Kamaluddin SH, yang dikonfirmasi , mengatakan meski belum memastikan kebenaran berita tersebut, menurut dia, berita tersebut cukup santer beredar ditengah masyarakat. Karena itu kerjasama Wabup dengan perusahaan kontraktor perlu diklarifikasi.Dia menganggap hal itu penting demi menjaga wibawa Wakil Bupati Muba dari sejumlah isu miring yang beredar.

” Saya menyarankan agar Wabup melakukan klarifikasi dengan mengundang semua perusahaan kontraktor. Dengan begitu saya yakin masyarakat akan percaya kalau Wabup tidak ada kerjasama dengan perusahaan. Dan saya atas nama pemerintahan Desa Simpang Tungkal tak terima nama Wabup kami di catut,” pungkas Kamaluddin.(Dani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here