Menyoal Pengungsi di Bhadra Resort, Hasriawady Angkat Bicara

0
1193

Prioritas.co.id, Bintan – Rencana aksi unjuk rasa warga Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, yang seyogyanya dilakukan bersama beberapa ormas ke hotel Bhadra Resort, Kecamatan Toapaya, akhirnya urung dilakukan.

Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk protes atas perilaku tidak terpuji para pengungsi suaka politik yang berasal dari manca negara, karena diduga melakukan tindakan asusila terhadap wanita yang berdomisili di sekitar lokasi penampungan mereka yakni Hotel Bhadra Resort.

Namun, rencana tersebut urung dilakukan karena salah seorang anggota peserta aksi keburu ditangkap polisi. Diduga pelaku melakukan aksi pemerasan terhadap pengusaha hotel.

Warga menilai para pengungsi tidak bisa memposisikan diri sebagai pihak yang datang ke Bintan. Sebagai pengungsi semestinya bisa menjaga etika, sopan santun dan menaati adat istiadat yang berlaku.

Warga dan ormas bahkan dijadwalkan pada pagi ini berkumpul di samping kantor Kecamatan Gunung Kijang (Guki).

Kejadian bermula saat pengungsi menyambangi rumah wanita yang diketahui telah bersuami, namun ternyata diketahui oleh warga. Perbuatan pelaku kemudian menjadi heboh beberapa waktu lalu.

Camat Gunung Kijang, Arif Sumarsono, saat dikonfirmasi terkait masalah ini belum memberikan jawaban. Beberapa kali dihubungi melalui telepon selular, tidak diangkat, Kamis (20/06/2019).

Di tempat terpisah, anggota DPRD Kabupaten Bintan Hasriawady Gentong, angkat bicara perihal polemik antara warga dengan para pengungsi.

Secara pribadi, Hasriawady menyayangkan perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh pengungsi. “Ada kejadian rumah tangga warga jadi berantakan karena penyimpangan yang dilakukan pencari suaka,” jelas Hasriawady.

Dia menduga, kejadian ini bukan hanya sekali saja. “Jangan sampai ini terjadi untuk kesekian kalinya,” katanya lagi.

Di sisi lain, ia juga meyoroti peran pihak kecamatan, khususnya camat Gunung Kijang selaku penguasa di daerah tersebut. Para stake holder harusnya menjembatani urusan yang berhubungan dengan kepentingan dan kenyamanan warganya.

“Kalau ada masalah, harusnya warga ditemui dan diajak berkomunikasi. Hal ini penting untuk mencari jalan keluar bersama pihak-pihak terkait, sehingga hal serupa tidak terulang kembali,” tukasnya kepada sejumlah awak media. (Alek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here