Prioritas.co.id.Surabaya– Menggapai Kesehatan Universal, Taiwan Dapat Berkontribusi “Kesehatan adalah hak dasar asasi manusia yang bersifat universal, dan tidak memandang ras, agama, kepercayaan politik, ekonomi atau sosial.” (Piagam WHO) “Ketika kami memulai jalur bersama ini (untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030), kami memastikan bahwa tidak ada satu orang pun yang akan terlewatkan.” (Resolusi Majelis Umum PBB A / RES / 70/1)
Mengapa Taiwan seharusnya dilibatkan dalam WHO: Dengan kebijakan perbatasan dan imigrasi yang semakin terbuka telah membawa tantangan baru pada pencegahan dan pengendalian penyakit menular transnasional. Hanya melalui kerja sama yang lebih dekat dan lebih komprehensif di antara negara-negara di dunia, barulah kita dapat secara efektif memastikan kesehatan dan kesejahteraan semua manusia. Taiwan terletak di pusat Indo-Pasific serta memiliki tingkat frekuensi keluar masuk manusia dan komoditi yang tinggi, maka dari itu kebutuhan untuk pencegahan epidemi juga sangat diperlukan, dengan hal-hal ini Taiwan perlu untuk berpartisipasi dalam berbagai pertemuan teknis, mekanisme dan kegiatan WHO.Saat ini, Taiwan belum di ikut sertakan dalam pertemuan WHO ataupun mekanisme terkait, hal ini berpotensi menjadi celah dalam pencegahan, pengendalian penyakit menular transnasional. Komunitas internasional selayaknya menghadapi dan membela hak masyarakat Taiwan serta masyarakat dunia untuk berpartisipasi dalam sistem pencegahan epidemi internasional dengan standar yang setara.
Taiwan telah berhasil mengubah dirinya dari penerima bantuan internasional menjadi penyedia bantuan internasional dan secara aktif bekerja untuk membantu negara-negara yang membutuhkan. Pengalaman pembangunan dan kemajuan Taiwan dapat menjadi referensi berharga bagi banyak negara. Mengintegrasikan Taiwan ke dalam sistem pencegahan epidemi global akan menguntungkan banyak negara dan membuat upaya pencegahan epidemi WHO lebih efektif.
Cakupan Kesehatan Universal: Taiwan dapat membantu Taiwan telah bekerja dengan baik dalam mencapai Universal health coverage (UHC). Sejak penerapan sistem asuransi kesehatan universal pada tahun 1995, semua orang memiliki akses ke perawatan medis yang diperlukan. Orang asing yang belajar, bekerja atau tinggal secara legal di Taiwan juga telah dimasukkan dalam asuransi kesehatan. Siapa pun (leave no one behind), bisa mendapatkan pelindungan kesehatan seperti vaksinasi vaksin, skrining kanker dan pencegahan faktor risiko, memperkuat perawatan kesehatan dasar.
Keadaan Darurat Kesehatan: Taiwan dapat membantu Taiwan adalah negara yang memiliki resiko bencana alam tinggi, dalam hal tanggap darurat bencana alam, Taiwan memiliki pengalaman berlimpah dan kemampuan baik untuk mengatasi hal ini, serta memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada WHO’s Health Emergencies (WHE) dan memberikan bantuan medis darurat. Selain mengikuti panduan International Health Regulations (IHR), Taiwan terus-menerus memperkuat kapasitas pencegahan epidemik nasional, dan merupakan negara kedelapan di dunia yang menyelesaikan IHR Joint External Evaluation (JEE), demi memperkuat jaringan global untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
Melatih Para Pelatih: Taiwan dapat membantu Taiwan telah berhasil membantu pelatihan ribuan profesional medis di berbagai negara, dan merupakan basis pelatihan yang penting secara internasional untuk profesi medis seperti elektroauteri atrium, operasi rekonstruksi tingkat tinggi, dan operasi rekonstruksi mikroskopis. Taiwan berharap dapat membantu pembangunan kapasitas medis global dan pembangunan berkelanjutan, serta secara efektif mengimplementasikan norma ketiga dari Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB: “Memastikan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan semua usia.”
Ketika epidemi Ebola menyerang lagi pada tahun 2018, Taiwan dengan cepat memutuskan menyumbangkan US $ 1 juta kepada WHO untuk membantu memerangi ancaman virus Ebola. Taiwan telah mengembangkan tekadnya untuk berpartisipasi dalam kerja sama medis dan kesehatan internasional. “profesionalisme, pragmatisme, dan kontribusi”, Taiwan akan terus berusaha untuk berpartisipasi dalam konferensi teknis, mekanisme, dan kegiatan WHA ke-72 yang terkait dengan WHO untuk mempercepat realisasi awal visi WHO tentang “kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar”. (umar)