Samarinda,prioritas.co.id – Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mengalami musim kemarau sejak akhir Juni lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda menyatakan, sebagian wilayah khususnya di selatan Kaltim seperti Paser sudah memasuki musim kemarau.
Sedangkan Samarinda dan sekitarnya seperti Kutai Kartanegara (Kukar) memasuki awal kemarau pertengahan Juli lalu.
“Kami masih menunggu data terkini dari beberapa pos pemantauan hujan, memastikan kalau Samarinda masuk musim kemarau.” ujar Forecaster BMKG Samarinda Wiwi Indasari Azis, Rabu (2/8/2023).
Dia menjelaskan bahwa untuk menetapkan suatu wilayah mengalami perubahan musim, perlu analisis data 30 hari terakhir atau tiga dasarian. Data BMKG menunjukkan Juli lalu intensitas curah hujan di Kota Tepian sangat rendah, terutama tujuh hari terakhir.
Dari sembilan titik pos pantau hujan, tidak terjadi hujan sama sekali. “Di tempat kami Pos Temindung lima hari lalu sempat ada hujan namun hanya terukur 2 mm. Itu sangat kecil. Hanya gerimis beberapa menit,” jelasnya.
Puncak kemarau di Kaltim akan dimulai awal Agustus, dengan kondisi udara panas atau kering yang kemungkinan berlanjut hingga akhir Agustus atau awal Oktober. Sedangkan bagi Samarinda keadaan panas diperkirakan berakhir pada akhir Agustus hingga pertengahan September.
“Kami imbau warga bijak dalam menggunakan air bersih. Karena akan kurang pasokan air terutama mereka yang menggunakan tampungan air hujan. Serta menghindari kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” tutupnya. (Dedy)