Mandailing Natal.prioritas.co.id – memasuki kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada awal September 2023, masyarakat di 45 desa pada sejumlah kecamatan di Madina diimbau agar selalu waspada banjir susulan diakibatkan luapan sungai.
Dijelaskan, data terbaru BPBD Madina, ada 45 desa di Kabupaten Madina beresiko terdampak banjir akibat luapan sungai yang ada disekitar desa.
Untuk itu, bupati dan wakil bupati Madina mengimbau desa yang beresiko banjir untuk selalu waspada.
“Kemi mengimbau seluruh masyarakat Mandailing Natal terkhusus 45 desa yang beresiko banjir akibat luapan sungai untuk selalu waspada. Pada saat ini cuaca tidak bersahabat, kita katakan saja ektrem dan musim penghujan,” katanya, Senin (28/8/2023) di ruan kerjanya.
Mukhsin mengatakan, akibat musim penghujan baik hujan lebat dan sedang, tentunya sejumlah anak sungai dan dasar sungai yang ada di Kabupaten Madina biasanya mengakibatkan banjir ke permukiman warga.
Selain itu, longsor pun mendapat perhatian BPBD Madina. Diharapkan agar pengendara selalu waspada sebelum timbul korban jiwa.
“Pemukiman warga di dataran rendah harus waspada banjir. Begitu juga dengan yang ada di pegunungan, waspada longsor serta kayu tumbang. Pengendara sepeda motor juga harus hati-hati karena kondisi jalan licin,” imbuhnya.
Eks Plt Kepala Dinas PMD Madina ini menjelaskan, musim penghujan di Madina biasanya mulai September hingga pertengahan Maret 2024. Data tersebut merujuk informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berikut nama sungai dan nama 45 desa harus waspada banjir di Kabupaten Madina.
1. Sungai Aek Badan, berdampak banjir ke Desa Tangga Bosi Kecamatan Siabu.
2. Sungai Aek Ranto Puran, berdampak banjir ke Desa Sopo Batu, Gunung Tua, Manyabar, Saba Jambu, Pagaran Tonga dan Gunung Manaon Kecamatan Panyabungan.
3. Sungai Aek Mata, berdampak banjir ke Desa Panyabungan dan Adian Jior.
4. Sungai Aek Singengu, berdampak banjir ke Kampung Tarandam Kecamatan Kotanopan
5. Sungai Batang Natal dan Aek Maino, berdampak banjir ke Desa Rantobi, Simpang Gambir, Tapus, Parbatasan, Balimbing, Bonda Kase, Patiluban Mudik, Patiluban Hilir dan Kampung Sawah.
6. Sungai Aek Batang Bangko, berdampak banjir ke Desa Bintungan Bejangkar, Air Apa, Simpang Talap dan Batahan.
7. Sungai Aek Parlampungan, berdampak banjir ke Desa Parlampungan, Ranto Panjang, Lubuk Kapundung I dan Lubuk Kapundung II serta Hutaimbaru.
8. Sungai Aek Simalagi, berdampak banjir ke Desa Simalagi dan Huta Julu.
9. Sungai Aek Sarir, berdampak banjir ke Kelurahan Longat, Desa Barbaran dan Batang Gadis.
10. Sungai Aek Gaja, berdampak banjir ke Desa Tambiski Nauli.
11. Sungai Aek Batang Tamiang, berdampak banjir ke Desa Sampuran.
12. Sungai Aek Peta Botung, berdampak banjir ke Desa Malintang Jae.
13. Sungai Batang Gadis, berdampak banjir ke Desa Tanjung Sialang, Huta Godang Muda dan Muara Batang Angkola.
14. Sungai Aek Batang Angkola, berdampak banjir ke Desa Sihepeng, Kelurahan Simangambat, Desa Lumban Pinasa, Bonan Dolok, Siabu dan Huraba.
(Putra)