Mega Utama, SE, : Anggota KWRI Pringsewu Dituntut Profesional

0
142

 

Mega Utama, SE, Ketua DPC KWRI Pringsewu

Prioritas.co.id, Pringsewu — Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat dan bagian penting dari kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat.

Rakyat Indonesia telah memilih dan berketetapan hati melindungi kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat itu dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Komite Wartawan Indonesia (KWRI) Kabupaten Pringsewu Mega Utama, SE, kemerdekaanmenyatakan pikiran dan pendapat merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dihilangkan dan harus dihormati.

Menurut Mega, sebaliknya, wartawan tidak hanya dituntut untuk profesional, tetapi juga harus menjunjung tinggi etika, sehingga bisa dihormati narasumber dan masyarakat umum.

” Kalau wartawan tak profesional, saya tidak bisa membayangkan informasi seperti apa yang keluar, Wartawan, khususnya anggota KWRI Pringsewu harus profesional dan beretika. Kalau hanya profesional, tetapi tidak beretika, itu sangat disayangkan. Sebab, hanya dengan etika wartawan akan dihormati oleh narasumber dan masyarakat secara umum, ” tutur Mega, Selasa (14/7/20).

Selain itu, kata bang Mega (sapaan akrab), sebagai salah satu organisasi di kabupaten Pringsewu, KWRI harus mampu bermitra terhadap pemerintah, tetapi, dalam menjalin kemitraan itu, wartawan yang tergabung dalam KWRI tetap dituntut untuk kritis dalam mengontrol roda pemerintahan.

” Anggota KWRI Pringsewu harus berupaya optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi kewartawanannya, dengan disertai rasa tanggung jawab dan menjunjung tinggi kode etik wartawan, ” pinta Mega.

Menurut Mega, sebagaimana diketahui bersama, pers memegang peranan penting dan strategis, terutama pada pembangunan di era otonomi daerah.

” Keberadaan jurnalis di lembaga KWRI, tentunya harus memiliki keberadaan media massa yang diharapkan mampu untuk dapat memotivasi masyarakat ke dalam kehidupan yang lebih demokratis, serta dapat mendorong pemerintah untuk bersikap lebih terbuka, partisipatif dan akomodatif, khususnya dalam merumuskan berbagai kebijakan. ” tandasnya.  ( Davit Segara )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here