Masyarakat Waekokak Sepakat Stop BAB Sembarangan, Bupati Don: Harus Dibiasakan!

0
89
Deklarasi Stop BAB sembarangan di Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Photo Dok: Prioritas.co.id.

Mbay, Prioritas.co.id – Selasa 8 November 2022, bertempat di halaman kantor Desa, sejumlah tokoh masyarakat yang mewakili seluruh masyarakat Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo bersepakat untuk idak Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

Komitmen ini dibuktikan melalui Deklarasi resmi yang ditandai dengan penyampaian komitmen bersama masyarakat oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat disaksikan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, Camat Aesesa Yakobus Laga Kota, Kepala UPTD Puskesmas Danga Claudia Pau dan para tamu undangan. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti STBM Desa Waekokak oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.

“Kami masyarakat Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo berkomitmen membuat Desa Waekokak sebagai desa SBS, Stop buang air besar sembarangan dan akan terus berupaya dalam mencapai 5 Pilar STBM” ungkap beberapa tokoh masyarakat membacakan komitmen masyarakat.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengatakan menekankan agar perilaku tidak BAB sembarangan harus menjadi kebiasaan setiap individu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, Don Bosco mengingatkan kepada para orang tua untuk selalu mengajarkan anak-anak anak untuk BAB pada tempatnya (WC), sehingga akan anak-anak terbiasa dari kecil.

“Pertama itu soal Pola pikir (mindset) kebiasaan ini harus dilakukan terus menerus. Perilaku ini akan menjadi kultur kebiasaan kalau kita sampaikan berulang-ulang kepada anak” katanya.

Penerapan 5 pilar STBM pada Pilar Pertama yakni Stop Buang Air Besar Sembarangan kata Bupati, yang harus dipastikan itu adalah ketersedian air. Oleh sebab itu, Bupati mengajak masyarakat untuk memanfaatkan semua potensi akan ketersediaan pasokan air bersih. Salah satu usaha yang paling mudah yang bisa dilakukan masyarakat adalah memanfaatkan air hujan.

“Memanen air yang Tuhan kasih. Hujan itu rahmat bagaimana kita memanen. Gerakan semua elemen terutama orang muda. Supaya kelima pilar ini benar didukung oleh ketersediaan air dan fasilitas lain” katanya.

Bupati juga menyarankan masyarakat untuk tetap menumbuhkan semangat gotong royong, bahu membahu, kerjasama antar sesama sehingga stop BAB benar-benar diwujudkan.

“Arisan bak air, arisan WC. Ada sesama yang sulit saling mengajak satu sama lain, kita tidak boleh menyerah dari situ, ekonomi kita gotong royong. Gotong royong ini kita punya kebiasaan” ungkap Bupati.

Kepala Desa Waekokak Yohanes Samparaja Tonga mengatakan komitmen masyarakat Desa Waekokak untuk tidak BAB sembarangan sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu akan tetapi baru dideklarasikan hari ini.

“Kami menyampaikan Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah bersama dengan kami masyarakat di desa ini menyukseskan stop BAB. Dengan kehadiran Pak Bupati pada jari kami sangat berbangga hari ini bisa mendeklarasikan Stop BAB sembarangan” katanya.

Menurut Samparaja Tonga, pihak Pemerintah Desa yang bekerja semangat dengan Pokja AMPL selama ini gencar melakukan sosialisasi dengan cara mendatangi langsung masyarakat dari rumah ke rumah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menyukseskan program Stop BAB sembarangan.

“Ini adalah tanggung jawab moril terhadap masyarakat di desa ini. Kami akan berusaha ke depan masyarakat di Waekokak untuk tidak BAB sembarangan” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini mayoritas seluruh masyarakat di Desa Waekokak yang berjumlah 1602 jiwa dari 234 Kepala Keluarga (KK) semuanya sudah memiliki Jamban. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here