Mantan Lurah Sei Lekop ‘Membisu’ Soal Keterlibatan Dugaan Mafia Tanah

0
1117
Tampak pihak Kantor Kecamatan dan Kelurahan bersama para pemilik surat tanah mengikuti pengukuran dari tim BPN Bintan.

Bintan, Prioritas.co.id – Baru-baru ini, Persoalan lahan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus mencuat di permukaan publik hingga terjadi persengketaan baik secara individu maupun kelompok bahkan melibatkan langsung perusahaan besar, Rabu (24/08/2022).

Seperti yang ada di Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur (Bintim) tepatnya dekat lingkungan Ketua RT 001/RW 001. Bahkan, Baru saja melaksanakan agenda pengukuran dari pihak BPN setempat serta disaksikan oleh masyarakat sekitarnya.

Menurut salah satu pemilik bidang tanah, Pardede yang termasuk dalam wilayah disana turut menerangkan bahwa dari pihak PT Expasindo raya diadakan pengukuran yang bersurat lalu di sebelah off shore penggarap sudah dibuat penggalian.

” Sementara semalam hanya yang bersurat dapat undangan. Nah, Itulah batas yang kita jual kemarin kepada S berdasarkan surat dan teregister di Kecamatan maupun Kelurahan, ” Ujarnya di sela-sela kegiatan pengukuran kawasan jalan baru lintas Timur dimaksud.

Masih sambungnya, Memang awalnya ia dengan rekan-rekannya menggarap di tanggal 13 April 2005 selama sekian tahun tidak ada yang mempermasalahkan dari sisi kanan, Kiri, Depan sampai belakang. Kemudian, Diajukan permohonan surat ke Kelurahan selanjutnya bisa terbit atas nama penggarap.

” Ada penawaran dari bapak S jadilah transaksi penjualan lahan itu, Sekarang pihak PT mengganjal bahwa katanya tanah mereka. Jadi, Surat yang kita miliki seluruhnya ditarik dulu oleh kepolisian. Padahal register di Kelurahan kami lengkap, Iya tak tahu mau kemana bicara lagikan, ” Tambahnya lagi ketika berkumpul bersama Lurah Sei Lekop, Riswan Effendi Nasution, S.Sos.

Di tempat yang sama, Ketika dijumpai dan hendak dikonfirmasi mengenai hal tersebut. Mantan Lurah Sei Lekop yang kini tengah menjabat sebagai Kabid di salah satu Kantor Dinas Pemkab Bintan, Terkesan menghindar dan enggan dimintai tanggapannya guna mengetahui kebenaran keterlibatannya seputar dugaan mafia tanah. Sampai hari ini, Awak media tetap menelusuri perkembangannya (Bersambung). (Alek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here