Manipulasi Jumlah Siswa Diduga Modus Korupsi Dana Bos

0
126

Palembang.prioritas.co.id – Mencuatnya daftar nama siswa fiktif di SMA Bhakti Nusantara Palembang di duga modus korupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS). Selasa (5/9)

Dana bos bersumber dari APBN di berikan kepada setiap sekolah di lndonesia sejak beberapa tahun lalu sejak di canangkan pemerintah pusat

Dana BOS di berikan kepada sekolah berbeda mulai dari SD, SMP dan SMA/SMK berdasarkan jumlah siswa yang terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik) diknas provinsi untuk SMA/SMK atau diknas kabupaten / kota untuk SD dan SMP.

Salah satu modus korupsi dana BOS di sekolah di duga dengan mendaftarkan siswa bodong agar mendapatkan dana BOS lebih besar.

SMA Bhakti Nusantara Palembang yang berada di jalan Gotong Royong kecamatan IT berdasarkan data ada 26 siswa dari empat (4) rombongan belajar (Rombel) namun yang di daftarkan ke dapodik diknas Sumsel tahun 2023 108 siswa dari enam rombel kemudian (03/09) di revisi menjadi 146 siswa.

Yang lebih parah 26 siswa SMA Bhakti Nusantara yang tiap hari belajar sebagian besar tidak terdaftarkan ke dapodik ada yang hingga kelas ll yang akibatnya tidak di akui pemerintah.

Jika tidak terdaftar hingga lulus sekolah otomatis ijazah siswa tersebut ilegal dan tidak berlaku karena tidak terdaftar dan akui pemerintah, akibatnya tidak bisa di gunakan saat melamar kerja khususnya PNS atau sejenisnya termasuk kuliah.

Hal ini di duga kuat di lakukan pihak sekolah sejak beberapa tahun lalu akibatnya berapa banyak uang negara di korupsi oleh oknum tertentu demi cari keuntungan pribadi dengan modus tersebut.

Ada lagi permaian sekolah setiap ujian assesment siswa di perintahkan mengisi data dan akun orang lain yang tidak mereka ketahui dan kenal

Siswa yang di isi nama dan akunnya yang saat ujian oleh siswa tidak perna datang apalagi belajar di sekolah, kepala SMA Bhakti Nusantara Siti Rukiah mengatakan siswa tersebut titipan diknas dan sekolah jarak jauh.

Atas temuan tersebut diknas sumsel turun tangan datang langsung ke SMA Bhakti Nusantara mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah dan orang tua dalam pertemuan itu beberapa ke janggalan terungkap.

“Diantaranya data 146 siswa yang di dafatkan ke dapodik tidak sesuai kenyataan dan berjanji akan melakukan kros chek mendalam termasuk memanggil seperti kepsek dan operator sekolah serta guru,” ujar kasi peserta didik bidang SMA Anan Purnomo.

Hasil pertemuan dan temuannya akan kita laporkan ke atasan yang penting siswa jangan di rugikan proses belajar harus berlanjut ujar Anan.

Sekarang bisa kita lihat suasana sekolah sepi kalau banyak seperti data 146 siswa sekolah pasti rame.

Siswa tidak boleh mogok lagi silakan datang ke sekolah dan belajar tidak boleh ada ancaman, intimidasi termasuk bullying ke siswa, kita juga akan chek ijazah siswa yang telah lulus, kita terbuka dan memang harus di buka kita juga tidak ada kepentingan semua demi dunia pendidikan dan siswa tegas Anan Purnomo senin,(04/09).

Kasus dugaan siswa bodong di SMA Bhakti Nusantara Palembang.terungkap berawal orang tua siswa mau mendaftarkan dapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) namun nama anaknya tidak terdaftar di dapodik.

Setelah di chek ke diknas Sumsel teryata benar 26 siswa SMA Bhakti Nusantara tidak terdaftar di dapodik walaupun ada yang sudah kelas Xl. (Iskandar Mirza)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here