Legislator Perindo Dorong Pengembangan Budidaya Sorgum di Nagekeo

0
308
Anggota DPRD NTT asal Partai Perindo Gonzalo Muga Sada saat menemui Asosiasi Petani Sorgum Nagekeo, Photo dok: Prioritas

Nagekeo,Prioritas.co.id – Ketua Fraksi Perindo DPRD Provinsi NTT, Gonzalo Muga Sada mendorong pengembangan budidaya Sorgum di Kabupaten Nagekeo oleh kumpulan petani dan pelaku usaha kecil dan menengah yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sorgum di Kabupaten Nagekeo.

“Sorgum ini sebenarnya bukan hal baru dari dulu kita sudah mengenal apa itu sorgum. Sebagai anggota DPRD saya tentu saja mendukung dan mengapresiasi program teman-teman karena memang sorgum ini memiliki prospek” ungkap Gonzalo saat menemui pengurus dan anggota Asosiasi Petani Sorgum Nagekeo di Sekretariat mereka yang beralamat di Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa Jumat (23/6).

Dalam pertemuan itu, Gonzalo berkesempatan berdialog dengan pengurus Asosiasi dan anggota yang mana menyampaikan sejumlah progam kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka implementasi budidaya Sorgum tahun ini.

Dukungan dan kepedulian anggota Komisi l DPRD NTT ini terhadap para petani Sorgum ini tidak hanya sebatas wacana yang nantinya akan disampaikan melalui usulan dan aspirasi anggota DPRD sampai ke ruang paripurna, akan tetapi diwujudnyatakan melalui sumbangan pribadi berupa uang tunai dan fasiltas di Sekretariat.

“Ini nantinya akan menjadi aspirasi saya yang akan kami sampaikan melalui pemandangan umum Fraksi. Habis dari sini kita akan temui Dinas Pertanian Provinsi tanyakan apakah di dalam program mereka itu letakan Sorgum sebagai program prioritas mereka atau tidak, kalau ada maka wajib hukumnya diikuti dengan anggaran” katanya.

Dukungan Legislator Perindo NTT ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Nagekeo, yang terus berupaya melakukan terobosan guna meningkatkan ekonomi masyarakat di bidang pertanian dalam hal pengembangan budidaya Sorgum.

Pemda Nagekeo melalui Dinas Pertanian bahkan telah menentukan lokasi sentra pengembangan tanaman Sorgum yakni di Desa Nggolonio di Kecamatan Aesesa. Di atas lahan seluas 13 Hektar milik Kelompok Tani Mitra Mandiri pemerintah melalui Dinas Pertanian mengembangkan budidaya tanaman Sorgum dengan menanam aneka jenis (Varietas).

Rencananya Sorgum ini akan dijadikan sumber benih untuk pengembangan pada lahan-lahan lainnya baik di dalam desa sendiri maupun ke luar wilayah lainnya yang membutuhkan.

“Kita harapkan bibit ini kita dapatkan dan bisa dikembangkan di Mbay Kanan ketika bulan Mei saat air stop. Bisa dapat 1000 ha kita tanam Sorgum dan 2000 ha kita tanam jagung, sehingga kita punya cadangan pangan dan ini juga income bagi masyarakat kita” ungkap Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do belum lama ini.

Ketua Asosiasi Petani Sorgum Kabupaten Nagekeo Carles Jupa menyatakan bahwa Asosiasi ini dibentuk guna merespon tingginya permintaan petani yang berbudaya Sorgum dalam menghadapi musim penghujan tahun ini.

Pengembangan budidaya Sorgum yang digagas oleh Asosiasi Petani Sorgum Nagekeo saat ini baru mencakup dan merangkul petani di tiga Desa yakni Ngegedhawe, Lape dan Nggolonio.
Fokus mereka adalah pengembangan budidaya Sorgum di lahan tidur (tidak produktif), lahan penerangan dan lahan sawah.

“Asosiasi ini dibentuk mengingat tingginya permintaan petani yang ingin berbudaya Sorgum khusus menghadapi musim penghujan tahun ini” kata Carles.

Antusiasme petani kata Charles cukup tinggi mengingat, percobaan budidaya di Nggolonio musim tanam sebelumnya mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan kisaran harga jual Rp 7.000 per kilogram yang diambil oleh Baba Engku salah satu Oftaker lokal yang juga pengusaha penangkar benih asal Bajawa.

Pada musim tanam sebelumnya, para petani di Nggolonio menjalin kerjasama dengan Oftaker, yang mana Oftaker menyediakan benig secara gratis, kemudian hasil panen akan kembali diambil oleh Oftaker dengan harga Rp. 7.000 per kilo.

“Nah sekarang setelah kami temui para petani di Nggolonio itu mereka kebingungan karena belum ada kepastian soal keberlanjutan kerjasamanya. Kita berharap juga Pemda bisa mencari Oftaker lokal yang ingin bekerja sama dan menerima hasil panen petani nantinya” pungkasnya. (Arjuna)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here