Prioritas.co.id, Tanggamus – Kepedulian terhadap bayi 10 bulan bernama Azkia Nursifa Sari yang divonis penyempitan hati, putri pertama pasangan dari Ozi Suhardi dan Rina Sari Purwati warga Dusun Jagabaya Pekon Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus terus mengalir.
Setelah sebelumnya warga Dusun Jagabaya, para dermawan, lembaga dan Baznas yang memberikan bantuan, kali ini organisasi kemanusian Donor Darah Sukarela Tanggamus atau DDST yang mengunjungi bahkan menggalang donasi untuk meringankan keluarga bayi tersebut.
Kunjungan dipimpin langsung Ketua DSST Bayu Santosa didampingi sejumlah kepala bidang dan anggota DDST bertemu langsung orang tua bayi guna mengambil langkah pendampingan guna pengobatannya, Sabtu (28/5/21).
Bagi dermawan yang akan donasi dapat disampaikan langsung pada keluarga bayi dengan menghubungi 0857-8326-1827 atau dapat juga dititipkan melalui DDSP/DDST Nomor Rekening BRI
772401006828530 atas nama Donor Darah Sukarela Pringsewu.
Setelah transfer pada rekening Donor Darah Sukarela Pringsewu sebagai induk DDS Tanggamus, dermawan dapat mengkonfirmasi ke 082176047470 atau 085369667377, sehingga dapat segera disalurkan.
Bayu Santosa mengatakan, pihaknya telah mengambil inisiatif pendampingan kepada bayi Azkia Nursifa Sari dan bekerjasama dengan pihak pekon guna penyiapan ambulance, bayi Azkia langsung ke Mitra Husada Pringsewu guna melakukan kontrol dan meminta rujukan ke RS Abdul Muluk.
“Kemarin kami mendapatkan informasikan ada bayi yang berumur 10 bulan menderita penyakit penyempitan hati,” kata Bayu Santosa dalam keterangannya.
Sambungnya, pihaknya terpanggil lalu berkoordinasi dengan aparatur setempat dan pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk kita peduli berbagi ke sesama supaya meringankan beban penderitaan orang tua dan supaya si pasien ini cepat tertolong.
“Hari ini kami langsung melakukan pemdampingan bersama pihak pekon, membawa guna kontrol kesehatan ke RS Mitra Husada serta meminta rujukan ke RS Abdul Meoloek. Jadi intinya kami mengulang dari nol dulu. Nanti hasilnya bagaimana kita ikuti tahapannya,” ujarnya.
Bayu menegaskan, DDS Tanggamus sifatnya hanya bisa pendampingan tidak menutup kemungkinan untuk open donasi kepada hamba-hamba Allah yang akan membantu.
“Kepada dermawan dan hamba Allah yang ingin menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu beban meringankan beban orang tuanya dipersilahkan untuk berdonasi,” tegasnya.
Sementara itu menurut, Ozi Suhardi bahwa anaknya saat lahir tidak ada keluhan apapun atau normal, namun pada umur 2 bulan terlihat ada kelainan pada mata dan badan yang menguning.
“ketahuannya itu pas umur dua bulan dia ada kelainan seperti mata kuning badan menguning semuanya, ketika itu kita bawa kerumah sakit terdekat dan rumah sakit menyarankan untuk dirujuk kerumah sakit yang lebih memadai fasilitasnya,” ungkap Ozi di rumahnya.
Lanjutnya, “Ketika itu kita bawa kerumah sakit yang besar kita berobat disitu berapa minggu kemudian tidak ada perubahan setelah itu dirawat inap selama satu minggu dokter menyarankan suruh minum susu, jadi sekiranya susu yang lumayan mahal lah abis 4 kotak susu itu terjadilah umur 7 bulan itu membesar perutnya, saya kaget ini penyakit apa,”.
Ia menambahkan, setelah itu dokter menyarankan untuk dirujuk kerumah sakit tingkat provinsi yang lebih besar lagi di Abdul Moloek.
“Pas saya denger abdul muluk itu dokter bedahnya tidak bisa menangani, sebenrnya belum menangani tapi sempat dicek di radiologi belum pasti hasilnya, cuma dia menyarankan ini pasti akan dirujuk ke rumah sakit Jakarta karena terkendala biaya kita bawa pulang lagi,” imbuhnya.
Kesempatan itu, Ozi berharap pemerintah dan dermawan dapat membantu meringankan bebannnya.
“Harapannya mudah mudahan ada yang mau membantu kita, untuk meringankan beban kami, karena kami saat ini dalam keadaan ekonomi tidak punya,” harapnya. (Asrul)