Kuat Dugaan BUMDes Pekon Gunungraya 2016-2017  “Fiktif”

0
134
Gambar ilustrasi sumber Net

Prioritas.co.id, Pringsewu – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) pekon Gunung Raya, kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, 2016 sampai 2017 diduga fiktif bahkan, uang anggaran penyertaan modal Bumdes tahap ke satu 2016 sebesar Rp. 25.000.000 serta tahap kedu tahun 2017 sebesar Rp. 40.000.000 dengan keseluruhan total 65.000.000, terkesan raip tanpa ada pertanggungjawaban dari pengurus Bumdes baik itu ketua maupun bendahara Bumdes itu sendiri.

Seperti yang diungkapkan Salah seorang warga yang minta namanya tidak ingin disebutkan membeberkan  kalau program badan usaha milik desa(BUMDes) Desa pekon Gunungraya 2016 – 2017 cuma ada kepengurusan namun tidak ada program atau kegiatan.

” Program Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) pekon gunung raya ini ada kepengurusan namun tidak ada program atau kegiatan. Bumdes di pekon ini yang saya ketahui  jumlah uangnya itu ada 65 juta, ” terangnya  kepada media ini, Sabtu (5/1/20).

Kepala pekon Gunungraya Toyim Yusuf ketika dikonfirmasi dikediamannya mengungkapkan, bahka kepengurusan bumdes pada tahun anggaran 2016 – 2017 dirinya mengaku sama sekali tidak mengetahui pembukuannya karena pada saat itu ia belum menjabat sebagai kepala pekon. Toyim Yusuf mengaku bahwa dirinya sudah sangat kesal dengan pengurus Bumdes pasalnya, berulang-kali dirinya menyampaikan kepada pengurus Bumdes untuk segera membuat berita acara pertanggungjawaban kejelasan kepengurusan Bumdes, tetapi seolah-olah pihak pengurus Bumdes sendiri tidak mau menggubrisnya bahkan, beberapa minggu yang lalu, pekon mengundang pengurus Bumdes untuk mengikuti pelatihan Bumdes di pekon, namun tidak ada satupun dari mereka baik itu ketua bendahara sampai anggotanya yang hadir.

” Saya sama sekali  tidak tahu pembukuan bumdes tahun 2016-2017 karena saat itu saya belum menjabat kepala pekon. jujur saya merasa teramat kecewa dengan kepengurusan bumdes di pekon gunung raya, pada beberapa minggu yang lalu mereka diundang secara resmi untuk mengikuti kegiatan pelatihan Bumdes namun tidak ada satupun dari mereka yang hadir pada saat itu termasuk ketua bendahara hingga anggota Bumdes. lebih ironis nya lagi, belum lama ini bendahara Bumdes datang ke rumah saya, hanya membawa kopelan kertas yang berisikan data-data nama warga yang meminjam modal Bumdes, tanpa melampirkan berita acara tertulis hanya sekopelan kertas tulis tangan, dan akhirnya sayapun menolaknya karena apa yang diserahkan kepada saya itu sama sekali tidak jelas dan saya meminta untuk dibuat berita acara yang betul-betul mendetil agar bisa untuk dipertanggungjawabkan karena, jika tidak melalui berita acara tersebut saya takut malah justru akan bermasalah bagi saya nantinya mengingat uang Bumdes tahun 2016-2017 itu tidak sedikit, “ungkapnya.

Terpisah Toni selaku ketua Bumdes saat dikonfirmasi di kediamannya mengatakan, bawa bumdes tahun 2016-2017 itu berjalan, namun dirinya tidak bisa memberikan keterangan kepada awak media ini lebih dalam.

” Ini aku sampaikan bahwa tentang Bumdes pekon Gunungraya 2016-2017 itu berjalan dengan baik ,karena uang Bumdes kami pinjamkan pada warga setempat untuk dikembangkan sebagai modal sesuai kebutuhan mereka tetapi, warganya saja yang payah pinjamnya mudah tetapi mengembalikannya sangat sulit sekali, ” terangnya.

Ketika disinggung saat pelatihan Bumdes mengapa ketua dan anggota kepengurusan bumdes tidak ada yang hadir, Toni mengatakan bahwa dirinya saat itu sibuk karena ada kepentingan di Kemenag, ” waktu itu saya sangat sibuk karena ada urusan di Kemenag saya nggak tahu dengan urusan anggota yang lainnya yang jelas saat itu saya tidak sempat untuk ikut kumpul mengikuti pelatihan Bumdes tersebut, “katanya.

Kembali terpisah, ketika awak media menyambangi kediaman “Jono” selaku bendahara Bumdes, sang bendahara terkesan menghindar, lebih memilih untuk bersembunyi di kebun dan tidak mau ditemui awak media untuk dikonfirmasi. (Davit)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here