Prioritas.co.id,Surabaya – Teknik Sipil Universitas Narotama menggelar Konferensi Internasional bertema Efficiency in Infrastructure Development, Sabtu (23/02/2019) di Conference Hall Universitas Narotama.
Konferensi Internasional yang sudah kali ketiga diadakan ini sekaligus menjadi rangkaian acara Dies Natalis Universitas Narotama ke-38. Associate Professor Haziman Bin Wan Ibrahim dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia menjadi keynote speaker dalam konferensi tersebut.
Dalam materinya, Haziman menjelaskan sejarah beton hingga menjadi beton yang dipakai pada masa kini. Beton saat ini dibuat menggunakan semen Portland, coarse, batu, pasir, dan air, aerta Supplementari Cement Materials (SCMs).
“Beton saat ini sudah dimodofikasi sesuai keperluan bangunannya. Tergantung pada desain dan kondisi lingkungan tempat bangunan akan didirikan. Misalnya jika akan membangun gedung pencakar langit maka menggunakan beton dengan kekuatan yang tinggi atau high strength,” jelasnya.
Haziman juga menjelaskan tentang tipe-tipe beton. Dari mulai beton normal, hingga beton dengan serat, dengan lubang udara, atau beton yang bisa menyerap air.
“Semuanya harus disesuaikan dengan tipe bangunan yang akan dibuat. Jangan sampai menggunakan tipe beton yang salah,” katanya.
Ia juga memaparkan tentang teknologi beton terkini, yaitu beton High performance, Self compacting, Geopolymer, Self healing, dan Nano concrete.
“High performance concrete memiliki sifat yang sangat kuat dan daya tahannya sangat bagus. Jenis ini sangat cocok untuk membuat jembatan yang melewati laut,” paparnya.
Sedangkan Self compacting concrete adalah beton yang bisa membentuk sendiri tanpa membutuhkan bantuan tenaga manusia.
Ada pula Geopolymer concrete yang disebut sebagai magic concrete. “Geopolymer concrete ini terbuat dari fly ash tanpa semen namun menghasilkan high performance concrete setelah 24 jam saja,” jelas Haziman.
Selain itu juga ada Self healing concrete yang mengandung bakteri untuk memperbaiki micro cracking dalam beton, serta Nano concrete yang sangat kuat dan memiliki daya tahan besar.
“Selanjutnya apa lagi yang bisa dikembangkan dalam teknologi beton ini? Peneliti sudah mulai melirik pada Piconcrete, yaitu beton ukuran di bawah nano. Masih butuh waktu untuk meneliti tapi bukan tidak mungkin,” ujar dia. (umar)