Sumsel.prioritas.co.id – Desa Suka Lali, Kecamatan Sei Keruh, Muba, berduka, tiga rumah di desa tersebut nyaris habis menjadi abu meninggalkan puing dilalap si jago merah, Jumat, (3/8) sekitar pukul 10.00 wib. Peristiwa tragis tersebut terjadi begitu cepat, kondisi desa yang sepi ditinggal warga yang menjalani rutinitas dan kondisi rumah asal api yang kosong mengakibatkan hampir semua harta benda didalamnya ikut ludes.
Kondisi tersebut diperparah dengan mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang hanya tersedia 1 unit di Kecamatan tersebut. Sementara unit bantuan lainnya berada dalam jarak puluhan kilometer dari daerah tersebut.
Tragisnya, satu unit Damkar yang menjadi tumpuan untuk melawan amukan si jago merah ternyata tidak dalam kondisi siap tempur. Damkar yang sampai ke lokasi tak lama setelah kejadian terlihat lusuh, selang air yang seharusnya mudah dilepas ternyata tidak berada dalam kondisi yang rapi.
Begitu juga dengan pompa airnya yang tidak dapat berfungsi dengan normal sehingga terlihat tidak maksimal dalam upaya pemadaman.
“Beginilah kondisi daerah kami pak, Damkar cuma satu unit yang standby di kantor camat tebing bulang dengan kondisi lusuh , seperti tak terawat,” kata Muzir tokoh pemuda setempat saat dijumpai dilokasi kebakaran, Jumat (3/8).
Pengusaha air minum isi ulang yang tinggal di desa tetangga Suka Lali tersebut terlihat ikut berjibaku memadamkan api, bahkan ia juga mengerahkan satu unit mobil tanki air miliknya untuk membantu suplay air.
Ia berharap, kedepan, hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah,guna mengantisipasi musibah yang lebih besar.
“Semoga kedepannya hal ini bisa menjadi bahan evaluasi. Karena layaknya pasukan tempur, Damkar setiap saat harus selalu siap,” ujarnya.
informasi lain menyebutkan, tiga rumah yang dilalap si jago merah tersebut adalah, rumah milik Sutar, Bob, dan Karni. Sementara asal api diperkirakan berasal dari rumah milik Sutar yang terbakar lebih dahulu. Kemudian api menyambar ke kiri dan kanan yang kemudian mengakibatkan kedua rumah disampingnya ikut terbakar.
Akhirnya api berhasil di padamkan, meski dua rumah sudah nyaris habis terbakar, sementara satu rumah lainnya tidak terbakar semua karena merupakan bangunan permanen. (dani)