KNTI Bintan Curhat Masalah Nelayan ke Khazalik

0
162
Tampak Khazalik dan pengurus KNTI se-Bintan foto bersama usai lakukan pertemuan kemarin.

Bintan,prioritas.co.id – Belum lama ini, Bertempat di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kesatuan Nelayan Tradisional Bintan (KNTI) Bintan berkumpul Dan memetakan permasalahan nelayan yang selama ini menjadi polemik berlarut-larut, Minggu (19/12/2021).

Acara yang dilaksanakan se-Indonesia tersebut di merupakan momentum untuk menyurakan hak nelayan mulai dari BBM bersubsidi, Bantuan tidak tepat sasaran, Nasib nelayan di perbatasan, Konflik alat tangkap sesama nelayan, Perusakan hutan mangrove dan pengeboman ikan.

Itulah hal – hal yang disampaikan kepada anggota Komisi I DPRD Kepri, Khazalik di sela – sela kegiatan. Dalam kesempatan dimaksud di hadiri langsung oleh Ketua KNTI Sri Kuala Lobam, Jatoman purba beserta anggota. Ketua KNTI Gunung Kijang, David Andriadi, Ketua KNTI Teluk Bintan Kardiman, Ketua KNTI Bintan pesisir, Umar Husen serta nelayan lainnya.

Dari serangkaian agenda juga diberikan waktu luang kepada anak nelayan untuk menggambar laut dan logo KNTI agar tahu lingkungan, Ekosistem dan pesisir. Syukur Harianto dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada DPP KNTI yang telah memberikan arahan sehingga di daerah berjalan baik, Lancar dan kondusif.

” Turut juga berterimakasih kepada pihak keamanan dari kepolisian yang sudah mengawal penuh pertemuan kami sampai selesai. Kita akan lebih besar lagi di tahun depan dalam beraksi karena harga mati hak nelayan harus di perjuangkan bukan di abaikan dan KNTI bukan Kaleng – kaleng, ” Ujarnya kepada awak media disana.

Selain itu, Pada beberapa bulan yang lalu. Khazalik pernah menyatakan harga jual hasil tangkapan nelayan pesisir mengalami penurunan. Itu bisa terjadi sebab turunnya permintaan pasar yang dipicu Pandemi Covid-19 masih berlangsung sampai sekarang.

” Di masa awal wabah, Tauke atau penampung enggan membeli hasil tangkapan nelayan dan sebagian besar memilih berhenti buat sementara waktu karena harga komoditas laut terjun bebas. Corona memicu rumah makan dan hotel banyak tutup. Alhasil, Permintaan ikan segar hasil tangkapan nelayan jauh dari perkiraan, ” Ungkap Khazalik kemarin. (Alek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here