KKG Gugus II Inti SDN Mesjid Trienggadeng, Sekolah Inklusi Solusi Bagi Kualitas Pendidikan ABK

0
187

PIDIE JAYA – Inklusi tidak asing lagi terdengar, namun penyampaian pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan oleh sekolah reguler, sekolah inklusi merupakan solusi bagi kualitas pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal ini disampaikan Sriwahyuni, S.Pd sebagai pemateri dalam kegiaran Kelompak Kerja Guru (KKG) Gugus ll Inti SD Negeri Mesjid Trienggadeng, Kamis (31/10).

“Pendidikan merupakan kebutuhan dasar dan hak bagi setiap warga negara indonesia dan tak terkecuali bagi Anak Berkebutuhan Khusus(ABK),” kata Sriwahyuni.

Ia menjelaskan, sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya.

“Yang termasuk ABK adalah, tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras (anak dengan gangguan emosional dan perilaku), lamban belajar, penyandang autis, dan termasuk pula anak dengan potensi kecerdasan luar biasa (genius),” jelas Sriwahyuni.

Dari pengertian tersebut yang disebut, lanjut Sriwahyuni, ABK bukan hanya golongan penyandang cacat (difabel)saja, tetapi juga termasuk anak yang memiliki kecerdasan luar biasa yang tidak dilayani di Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Namun, dengan keberadaan sekolah inklusi ini, bukan berarti memadakan atau menghilangkan SLB, tetapi SLB menjadi mitra bagi pengembangan sekolah inklusi,” imbuhnya.

Selain itu, pemateri yang lain, Afria Nova, menjelaskan tentang tujuan dari pendidikan iklusi tersebut adalah memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa.

“Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya,” pungkas Afria.

Acara yang bertajuk “Kegiatan Peningkatan Keprofesian Bagi Tenaga Pendidik Melalui Kegiatan Kelompak Kerja Guru (KKG) dengan Moda In-On-In” tersebut, dipandu oleh Fitriani, S.Pd dan diikuti oleh 31 peserta dari 5 (lima) sekolah dasar yaikni, SDN Mesjid Trienggadeng, SDN Peulandok Tunong, SDN Cot Matang, SDN Antara dan SDN Cot Lheue Rheng. (TS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here