Ketua IMMAGO: Kehadiran Frans Aba di Mauponggo Jadi Kebahagiaan Tersendiri

0
52

Nagekeo,Prioritas.co.id – Ikatan Mahasiswa/i Mauponggo (IMMAGO) Kupang, Provinsi NTT mengundang Dr. Frans Lara Aba,SE, ME.c, P.hD untuk hadir dalam kegiatan “Kemah Kerja Bakti Sosial Kemasyarakatan” yang diselenggarakan di Desa Sellalejo Timur, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Kamis (13/7/2023).

Dosen Pascasarjana untuk Magister Ekonomi Terapan Universitas Atma Jaya Jakarta ini, hadir untuk membawakan materi KKBSK dengan grand tema “Tantangan Kepemimpinan NTT”.

Eugenius Wajo, Ketua Umum IMMAGO Periode 2023/2024 yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mengundang Dr. Frans Aba untuk membawakan materi dalam kegiatan KKBSK. Para mahasiswa/i dan warga telah siap menemui Frans Aba dan mau mendengarkan pikiran-pikiran cerdas Frans Aba tentang kepemimpinan dan pembangunan di NTT.

“Kami semua mau dengar pikiran-pikiran konstruktif dari Pak Frans Aba. Kami penasaran dengan beliau. Dan jika Pak Frans Aba hadir di Mauponggo, itu merupakan berkat dan sumber kebahagiaan tersendiri. Kami semua menantinya di Mauponggo” kata Eugenius, Senin (10/7/2023).

Menurutnya, Frans Aba merupakan Tokoh Akademisi muda yang kompeten dan potensial. Pemimpin muda yang inovatif dan visioner yang ini dinilai bisa memberikan pikiran-pikiran cerdas dan solusi untuk membangun rakyat NTT. Sementara rekam jejaknya sangat luar biasa di kancah nasional dan internasional, hanya saja Frans Aba tidak pernah mengumbar di media dan di tengah publik. Sehingga inilah momentumnya.

“Pak Frans Aba itu pemimpin muda masa depan NTT. Ini orang luar biasa. Banyak yang mungkin belum mengenalnya. Selama ini beliau memang hanya aktif di balik layar, tetapi sekali tampil, bisa mengguncangkan banyak kemapanan,” ungkap Eugenius.

Dikatakan bahwa diundangnya Frans Aba itu cukup memang beralasan, tidak hanya karena Frans Aba seorang akademisi tetapi tapi terutama karena ia seorang calon pemimpin yang nama dan gagasannya ikut masuk dalam bursa dan diskusi calon Gubernur NTT 2024-2029.

Sehingga dengan moment ini, Frans Aba bisa langsung melihat dan mendengarkan keluhan dan masukan dari warga dan para mahasiswa.

“Puji Tuhan, apabila suatu ketika menjadi pemimpin atau jadi Gubernur NTT, Pak Frans Aba sudah punya pengalaman di wilayah kami. Sudah melihat lebih jelas, sudah mendengar dari dekat setiap kesulitan dan keterbatasan masyarakat Mauponggo khusunya dan Nagekeo umumnya,” ungkap Eugenius.

Frans Aba yang dikonfirmasi terkait kehadirannya di Nagekeo dan Bajawa, membenarkan hal tersebut.

“Saya diundang oleh Ikatan Mahasiswa Asal Kecamatan Mauponggo (IMMAGO) Kupang. Di sana saya akan membagikan materi seputar Pembangunan Infrastruktur Bagi Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan di Desa dengan judul: Kemiskinan, Perempuan dan Etika Politik Pembangunan di NTT,” kata Frans Aba.

Lanjut Frans Aba, materi tersebut sangat penting untuk menjadi bahan sosialisasi kepada semua warga, terutama para mahasiswa, para orang muda dan siapapun yang ingin terlibat menjadi pemimpin di tengah masyarakat.

Hal ini sejalan dengan prinsip kepemimpinan Frans Aba. Bahwa basis etis dari sebuah politik pembangunan adalah penderitaan kelompok-kelompok rentan dan terpinggirkan. Kalau suara mereka yang menderita diabaikan, dibungkam atau dianggap pengganggu, selamanya pembangunan akan berjalan di tempat bahkan kian terbelakang.

“Nah, ini esensi dari inovasi dan tranformasi kepemimpinan. Sehingga kalau ada pemimpin sebelumnya yang tidak memperhatikan hal-hal fundamental ini, mengabaikan tangisan orang-orang yang tanahnya dirampas, membiarkan harga diri masyarakat dicengkeram kelompok-kelompok berkepentingan tertentu, maka kepemimpinan mereka jelas tidak inovatif dan tidak transformatif,” pungkas Frans Aba. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here