Prioritas.co.id, Tanggamus – Setelah dilanda banjir yang merendam rumah warga ke empat kalinya, aliran sungai Way Semaka, Tanggamus, Lampung mengalami pergeseran dan mulai menerjang pemukiman warga setempat.
Bahkan, satu keluarga telah pindah sebab rumah yang dulu mereka tempati sekarang telah menjadi aliran sungai sebab jarak sungaki ke pemukiman yang dulunya sekitar 100 meter sekarang tingal 4 meter dari rumah warga.
Khawatir karena abrasi yang terus-menerus di sepanjang aliran sungai tersebut, warga Pekon Sripurnomo Kecamatan Semaka gotong-royong membangun tanggul penahan banjir secara swadaya mengunakan karung bekas.
“Kami sekarang sangat khawatir jika ada hujan lebat, sebab sungai sekarang sudah dibelakang rumah kami. Apalagi jika hujannya saat malam hari, kami tak dapat tidur karena berjaga-jaga,” kata salah seorang warga Pekon Sri Purnomo Ari, ditemui di lokasi penanggulan, Sabtu, 20 Juli 2019 siang.
Menurutnya, warga kesal padahal telah mengadukan persoalan mereka ke aparat pekon dan pernah dibahas dalam rembuk pekon, namun sampai saat ini belum juga ada perbaikan.
Sehingga, karena tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah, mereka pun bergotong-royong menggunakan alat seadanya untuk menanggul aliran sungai tersebut.
“Kami menanggul sungai ini sudah tiga hari sampai sekarang dari pagi sampai sore hari, pada sore hari kami dibantu anak-anak yang sudah pulang dari sekolah. Kami masih berharap dibangun tanggul, setidaknya diberonjong. Kami sudah sangat khawatir sekali,” jelasnya.
Dilain pihak, Wiwin selaku Camat Semaka saat dihubungi, memberikan apresiasi kepada warga yang bergotong royong membangun tanggul tersebut. Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi sehingga peduli dengan lingkungan sekitarnya.
“Dan hal tersebut juga merupakan tanggungjawab kita bersama antara masyarakat, pemkon dan pemerintah.
Insha Allah kedepannya mendapatkan penanggulan dari pemerintah,” kata Wiwin melalui WhatsApp. (Red)