Samarinda,Prioritas.co.id – Memasuki bulan Juni, cuaca di Kaltim mulai mengalami perubahan. Meski normal, situasi itu diharapkan meningkatkan kewaspadaan masyarakat, khususnya Samarinda.
Perubahan iklim ditandai dengan fenomena cuaca yang kerap berubah beberapa hari terakhir.
“Saat ini kondisinya memang cenderung tidak stabil. Biasanya saat pagi panas terik, sore jadi gelap dan hujan deras. Itu salah satu efek dari peralihan musim hujan ke musim kemarau,” ungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda Riza Arian Noor, dalam ketenangannya, Selasa (6/6/2023).
Namun, menurut Riza, situasi itu masih normal. Masyarakat tetap diminta waspada mengingat perubahan cuaca yang kadang terjadi begitu cepat.
“Kalau durasi hujan memang tidak terlalu lama, dan bersifat lokal. Artinya hanya di daerah tertentu yang hujan, sementara tempat lain cerah. Namun, kami mengimbau untuk tetap waspada dengan dampak meteorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang,” terangnya.
Di tengah peralihan iklim saat ini, Riza berharap, masyarakat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, badan yang tidak bugar biasanya rentan sakit.
Di sisi lain, memasuki musim kemarau juga wajib diantisipasi. Salah satunya bagi aktivitas masyarakat yang sering membakar lahan.
“Perlu ditekankan, bukan kemarau yang membuat kebakaran hutan. Jadi perlu kewaspadaan bersama agar kebakaran hutan tidak terjadi,” demikian kata Riza. (Dedy)
