Kemendagri Apresiasi Kinerja Komisi Irigasi Nagekeo

0
116
Dadan Hermajanda selaku Tim Leader IDPIM Simurp NPIU Bina Bangda Pusat didampingi Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, Kepala Bappebtibangda Nagekeo Kasmir Dhoy dan Kepala Dinas PU/PR Anselmus Mere, Photo dok: Prioritas.

Nagekeo.prioritas.co.id – Kinerja Komisi Irigasi Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mendapatkan penilaian sangat baik. Hal ini berdasarkan penilaian Pemerintah Pusat melalui Ditjen Bina Bangda Kemendagri ketika melakukan evaluasi kinerja Komisi Irigasi yang punya tugas berat di daerah yaitu menjaga ketahanan pangan nasional melalui pemeliharaan dan pembangunan irigasi.

“Komisi Irigasi Nagekeo luar biasa, sejak pertama kali terbentuk tahun 2022 sudah menunjukkan kinerja yang bagus serta dukungan APBDnya kuat” ungkap Dadan Hermajanda selaku Tim Leader IDPIM Simurp NPIU Bina Bangda Pusat dan Regional Nusa Tenggara Timur saat menghadiri sidang kedua Komisi Irigasi Nagekeo Kamis (30/11) pekan lalu.

Dadan menjelaskan, penilaian Pemerintah Pusat terhadap Komisi Irigasi di setiap daerah mencakup beberapa aspek mulai dari legalitas yang sudah ditandatangani Bupati, aktivitas kesekretariatannya berjalan baik serta program-program kerjanya tersusun dengan baik termasuk agenda sidang yang sudah dilaksanakan hingga menghasilkan rekomendasi kepada Kepala Daerah.

“Hasil evaluasi kami Nagekeo memiliki nilai yang cukup baik yakni 79,5 itu kategorinya pada tingkatan yang baik” ungkap Dadan.

Menurut Dadan, Komisi Irigasi penting dibentuk sebagai wadah menyuarakan aspirasi petani dan segala persoalan yang terjadi di daerah irigasi kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Diharapkan trisula perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo terkait dengan irigasi ini tetap konsisten maka komisi Irigasi di Nagekeo akan tetap terjaga dan semakin maju.

“Ke depan komisi Irigasi ini masih perlu bimbingan teknis dari Balai wilayah sungai, dari Bina Bangda juga tetap melakukan pembinaan umum salah satunya adalah sudah menetapkan nomenklatur baru untuk penguatan Komisi irigasi, termasuk mendapatkan pelatihan penguatan kapasitas kelompok tani dan P3A dari Kementerian Pertanian” paparnya.

Bupati Nagekeo Johanes Dan Bosco Do pada kesempatan yang sama menegaskan, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menaruh perhatian besar pada irigasi Mbay di mana selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Sejak tahun pertama, Pemda Nagekeo telah menghadirkan ahli di bidang pertanian untuk melakukan penelitian terhadap prospek produktivitas lahan sawah di Irigasi Mbay. Hasilnya adalah seiring berjalannya waktu, tingkat kesuburan tanah semakin berkurang akibat dari pemakaian pestisida dan kandungan pupuk kimia yang tinggi.

Karena itu, Bupati berharap Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang diterapkan di kalangan petani melalui Komisi Irigasi harus mampu menapis pemakaian produk-produk obat-obatan dan pupuk yang memperburuk kualitas tanah. Bupati berharap, dengan adanya Komisi Irigasi ke depannya dapat menyiasati pola pembagian air irigasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam upaya pembenahan infrastruktur irigasi Mbay, Bupati menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah melaksanakan suatu program yang cukup memberi dampak perubahan yakni perbaikan saluran menggunakan anggaran Covid-19 melalui skema padat karya.

“Kita bersyukur sebab Covid ini membawa rahmat karena pada saat itu ada refocusing dan realokasi anggaran dan sisanya suruh atur ulang menurut Bupati. Kita pilih dengan anggaran yang ada penting salah satunya bagaimana masyarakat punya uang sembari mencari solusi” jelas Bupati.

Selanjutnya, Politisi Nasdem ini menyampaikan bahwa tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendapatkan kemudahan dengan alokasi anggaran yang bersumber dari bantuan Bank Dunia melalui Balai Wilayah Sungai guna merehabilitasi Bendung Soetami dan perbaikan saluran Primer.

“Kita dapat kemudahan rehabilitasi bendung dan pintu air dari manual ke semi otomatis, yang harus kita perhatikan yaitu sekunder 1 masih punya tersier yang panjang melewati resapan tinggi. Ini akan kita perhatikan supaya usulan tersier bisa segera diperbaiki sambil memperhatikan jalan tani” jelas Dia.

Don Bosco mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun irigasi ke depannya, berkolaborasi bersama mulai dari petani, Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat. “Saya mau sampaikan ke kita mari kita membangun tekad bersama bagaimana mengolah irigasi kita ke depan dengan dampingan Pusat” ajak Don Bosco. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here