Kasus Transmisi Lokal Omicron Di Singosari, Begini Penjelasan Kadinkes Malang

0
63
Kadis Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo.

Prioritas.co.id,Malang – Kasus Covid varian baru Omicron ditemukan di Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, pasien adalah seorang ibu muda yang terpapar karena transmisi lokal.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, kasus baru Covid varian baru jenis Omicron ditemukan di Desa Banjararum Kecamatan Singosari yang dinyatakan positif Covid varian baru, “Memang ada satu warga Desa Banjararum yang dinyatakan positif Covid varian baru setelah hasil sample tes PCR dikirim ke laboratorium Universitas Airlangga Surabaya menunjukkan positif Covid varian baru Omicron. Ibu ini terpapar varian Omicron transmisi ,” kata Arbani saat di temui di ruang kerjanya, Senin (17/1/2022).

Arbani menjelaskan, bahwa warga Desa Banjararum tersebut terpapar dari kasus Omicron sebelumnya yang menimpa suaminya.

“Jadi ibu muda ini terpapar kasus Omicron transmisi lokal yang menimpa suaminya yang seminggu sebelumnya juga terpapar Covid 19 varian Omicron,” jelas Arbani.

Varian baru Covid 19 Omicron, lanjut Arbani, penyebarannya sangat cepat sekali namun begitu efek yang dirasakan tubuh pasien flu dan batuk ringan, “Namun ada juga pasien yang terpapar varian Omicron ini tidak merasakan gejala apapun pada tubuhnya, tapi sifat inveksinya sangat cepat, itu yang harus kita waspadai bersama,” terang Arbani.

Arbani menghimbau pada pasien yang terpapar Covid varian Omicron tidak perlu panik harus menjaga kondisi tubuh tetap fit.

“Saya minta pada yang memiliki gejala terpapar varian Omicron tidak perlu panik, harus banyak istirahat dan mengkinsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” pinta Arbani.

Langkah Dinkes selanjutnya untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Kabupaten Malang dengan melakukan T3 pada kontak erat dengan pasien.

“Jadi akan melaksanakan pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) pada 14 orang kontak erat dengan korban yang kurun waktunya 3 sampai 4 hari. Untuk kasus Banjararum kami melakukan pendalaman kontak erat 23 orang di Banjararum dan 4 orang di Kecamatan Dampit karena ada benang merah, pasien sempat mengunjungi Kecamtan Dampit 3 hari sebelumnya, hasilnya negatif semua,” pungkas Arbani Mukti Wibowo. (YOPI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here