Prioritas.co.id, PRINGSEWU – Kader Golkar di Kabupaten Pringsewu Kritik kepemimpinan Suherman selama menjabat ketua Partai Golkar Pringsewu dinilai gagal dalam pengkaderan, hal ini disampaikan secara tertulis kepada Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Ir. Hi. Arinal Djunaidi melalui surat tertanggal 3 Agustus 2020 yang ditandatangani di atas materai Rp 6000 oleh Drs. Dwi Herinanto, SE.,S.Si,.M.Si., MH dengan NPAG 1810010223310001
Dalam Surat tersebut di dikatakan bahwa Fungsi Partai Golkar adalah menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan
kesetaraan dan keadilan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, (pasal 9 AD Partai Golkar).
Partai Golkar bertekad tidak hanya sekedar menjalankan amanat reformasi,
lebih dari itu Partai Golkar bertekad untuk menjadi terdepan dan pelopor gerakan
reformasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Upaya untuk
mendukung tekad partai tersebut diwujudkan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan
kader (diklat) “Karakterdes dan Karsinal” sebagai langkah untuk mempersiapkan
kader-kader Partai Golkar agar dapat tampil di era reformasi dan otonomi daerah saat ini
dengan rasa keyakinan yang mantap dan percaya diri yang tinggi.
Melihat Fungsi itu maka Kinerja Suherman, S.E. selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten
Pringsewu
Selama kepemimpinan Sdr. Suherman, S.E. sebagai Ketua DPD Partai Golkar
Kabupaten Pringsewu Periode 2016-2021 belum pernah ada pendidikan dan pelatihan
bagi kader maupun pengurus Partai Golkar baik di tingkat DPD Kabupaten, Pimpinan
Kecamatan, maupun Pimpinan Desa. Ujar Dwi Herinanto dalam suratnya.
Diklat bagi setiap kader sangat penting dan dibutuhkan, karena diklat sebagai
instrumen untuk mencetak kader-kader yang berkualitas, berintegritas, dan memiliki
kapasitas. Adapun alasan mengapa diklat harus dilaksanakan:
Dalam surat tersebut berisikan
1. Kader Partai Golkar sebagai kekuatan inti organisasi harus selalu ditingkatkan
kemampuan, keterampilan, dan kecakapan dalam berorganisasi melalui
pendidikan kaderisasi sehingga kinerja Partai Golkar dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
2. Kader Partai Golkar haruslah seorang pemimpin yang dapat mengembangkan jati
diri dengan baik, kader yang baik sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda
organisasi Partai Golkar. Hal ini bisa dilakukan jika kader-kader Partai Golkar
dibentuk melalui pendidikan dan pelatihan kaderisasi.
3. Pendidikan dan pelatihan bagi kader Partai Golkar sangat penting dan mendasar
sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi. Dan aspek lain yang sangat
penting adalah sebagai instrumen perjuangan kader untuk menjadi motor
penggerak partai di lapangan dalam upaya membentuk opini-opini publik bagi
peningkatan citra partai sekaligus menyiapkan kader Partai Golkar untuk menjadi
pemimpin dalam segala komunitas/kelompok masyarakat.
4. Kemampuan kader dalam hal komunikasi politik, keorganisasian, dan kepemimpinan memiliki hubungan timbal balik yang sangat positif. Tanpa
pemimpin, organisasi akan berjalan tanpa arah yang jelas, dan sebaliknya tanpa
komunikasi dan organisasi, pemimpin formal tidak mempunyai arti. Karena
dalam komunikasi dan organisasi inilah, seorang pemimpin dapat
mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang pemimpin. Dan ketiga komponen
tersebut di atas yaitu kepemimpinan, keorganisasian, dan komunikasi hanya bisa
ditransformasi dan dibentuk melalui pendidikan dan pelatihan kaderisasi. Ujar Dwi Heri.
Menurutnya Partai Golkar dapat mencapai tujuannya yaitu mewujudkan kedaulatan rakyat
dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi
dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum, dan HAM menurut pasal 7 huruf
(d) AD Keputusan MUNAS X Nomor: VIII MUNAS-X/GOLKAR/2019 Partai
Golkar, apabila memiliki pemimpin-pemimpin yang baik, berintegritas, memiliki
kapabilitas, kapasitas, dan berkualitas di setiap tingkatan organisasi.
Terkait dengan tidak dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan kaderisasi maka kami memohon kepada Ketua DPD Partai Golkar Lampung Ir.Hi.Arinal Djunaidi untuk menindaklanjuti
laporan ini dengan memanggil secara langsung Sdr. Suherman, S.E.
Laporan ini kami sampaikan tanpa ada unsur, niat, dan tujuan mendiskreditkan
Sdr. Suherman, S.E. melainkan sebagai salah satu bentuk kecintaan kami selaku
kader dan pengurus Partai Golkar. Karena Partai Golkar adalah partai yang
terbuka dan demokratis yang memiliki doktrin “Karya dan Kekaryaan”. Ujar Dwi Herinanto. (*/Davit)