Palembang.prioritas.co.id – Akibat kemarau dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Palembang diselimuti asap yang mengakibatkan jarak pandang sangat terbatas, aktivitas masyarakat terganggu dan membahayakan kesehatan.
Seperti senin,(18/09), pagi ini sekira pukul 07.00 Wib kabut asap masih cukup tebal di seputaran Palembang khususnya dekat jembatan Ampera.
“Jembatan Musi II dan Musi VI tidak kelihatan dari jembatan Ampera akibat kabut asap yang tebal,” Ujar salah satu pengendara saat melintas di seputar pinggiran sungai.
Di perkirakan jarak pandang dari atas jembatan Ampera tidak sampai satu (1) meter.
Belum ada upaya dari pemko Palembang dan provinsi Sumatera Selatan untuk mengatasi kabut asap yang melanda Palembang.
Musim kemarau dan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebab utama terjadinya kebakaran hutan yang masih terjadi di Sumsel.
Kabupaten OKl di susul OI merupakan daerah terbanyak terjadinya kebakaran hutan.
Sekitar 18 hektar lahan telah terbakar sebagian besar daerah gambut atau rawa yang sulit di padamkan.
Setidaknya 32 orang telah di amankan polda dan jajaran terkait kahutla, terjadinya khutla di sebabkan beberapa faktor diantaranya pembukaan lahan baru buat pertanian.
Beberapa titip panas atau hotsport masih di temukan di beberapa wilayah Sumsel diantaranya kabupaten OKl, OI dan Banyuasin yang rentan terjadinya karhutla. (Iskandar Mirza)