Jembatan Alorawe Buka Isolasi Warga Selama Puluhan Tahun

0
202
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do meresmikan Jembatan Alorawe, Photo dok: Prioritas.

Nagekeo.prioritas.co.id – Warga Desa Alorawe, Kecamatan Baoawe, Kabupaten Nagekeo, NTT, kini tak repot lagi untuk bepergian. Setelah puluhan tahun menunggu ada jembatan, keinginan warga akan hadirnya jembatan akhirnya terwujud saat Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do meresmikan Jembatan Alorawe yang menghubungkan Desa Alorawe dan Desa Renduwawo, Kecamatan Aesasa Selatan.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Nagekeo di lokasi pada Selasa 19 Desember 2023 pagi disambut sukacita oleh warga yang hadir.

Ketua BPD Desa Alorawe Melkior Lalo mengungkapkan bahwa Desa Alorawe sejak dahulu diibaratkan seperti anak stunting yang tidak diperhatikan. Terpencil dan kerdil. Meski sebelumnya sudah dibangun jembatan swadaya yang menghubungkan dua desa yakni Desa Alorawe Kecamatan Boawae dan Dusun Dhadhowawo Desa Tengatiba Kecamatan Aesesa Selatan tapi belum sepenuhnya berhasil.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do bersama masyarakat Alorawe, photo dok: Prioritas

Atas nama masyarakat Alorawe Melcior menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Bupati Johanes Don Bosco Do yang telah
memperhatikan masyarakat Desa Alorawe meskipun yang dibangun adalah jembatan Gelagar.

“Itu seperti istilah sekarang ini anak yang kurang gizi dan stunting.Tapi kami bersyukur hari ini jembatan Gelagar sudah resmi digunakan. Dengan demikian cerita awal Alorawe yang stunting sudah tidak lagi stunting” ungkap Melcior.

Dibangun Atas Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat

Keberhasilan pembangunan Jembatan Alorawe dimungkinkan karena adanya kolaborasi teknis, manajerial dan pembiayaan dari masyarakat dan pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi.

Masyarakat Alorawe sudah puluhan tahun merindukan kehadiran jembatan penghubung untuk bisa mengakses dunia luar. Usulan pembangunan jembatan menjadi Prioritas utama tatkala Pemerintah Desa mengadakan Musrembangdes.

Pada Forum Musrenbangdes tahun 2020 didorong pembiayaan senilai Rp. 514 juta untuk pembangunan fondasi dan TPT. Selanjutnya Pemda Nagekeo melalui Dinas PU/PR membiayai upah pemasangan dan pengelasan senilai Rp. 90 juta beserta mobilisasi rangka baja milik Pemerintah Provinsi dari Jembatan Wakasa Desa Aeramo.

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui BPBD melakukan pengamanan konstruksi jembatan dengan membangun tembok penyokong senilai kuran lebih Rp.400 juta.

Dengan adanya jembatan penghubung tersebut Bupati berharap masyarakat Desa Alorawe tidak lagi terisolasi secara fisik maupun pikiran.

“Saya yakin dan berharap pikiran orang Alorawe tidak terisolasi, pikiran tidak bisa dipinggirkan, tidak bisa dipenjarakan meskipun tinggal di liang batu sekalipun, kita harus cerdas, harus terbuka pasti bagus. Saya percaya Alorawe selama ini tidak seperti itu” ungkap Bupati.

Bupati berharap warga bisa menyesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi sehingga tidak tertinggal dan berpikir maju. Selain itu perlu kerja keras dan gotong royong. “Saya ingin setiap anak keturunannya berpikir maju. Menapis kebutuhan mana yang kita butuh benar atau hanya sekedar keinginan saja” pesan Bupati.

Camat Aesesa Selatan Ishak J.B.Tibo mengatakan bahwa kehadirannya pada peresmian jembatan Desa Alorawe ini sebagai panggilan nurani mengatasnamakan warga Dusun Dadho Wawo Desa Tengatiba Kecamatan Aesesa Selatan.

“Jembatan Gelagar ini bukan hanya untuk Desa Alorawe saja tetapi juga keluarga besar Dusun Dhadhowawo dimanfaatkan sebagai akses untuk ke kebun” ujarnya. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here