Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Nagekeo, Dalam Upaya Perlindungan Ekologis dan Ekonomis PSN Waduk Lambo-Mbay

0
357
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do saat menghadiri Konsultasi Publik Pelaksanaan Rencana Revisi RTRW Provinsi NTT.

Nagekeo, Prioritas.co.id – Pemerintah Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur berkomitmen melindungi kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo-Mbay, dari aspek Ekologis dan Ekonomis.

Salah satu strateginya ialah dengan melakukan konservasi lahan yakni penanaman anakan bambu dan aren di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara ke titik nol Waduk Lambo-Mbay.

Demikian disampaikan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do saat menghadiri Konsultasi Publik kedua dalam rangka pelaksanaan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi NTT, salah satu syarat pengajuan Ranperda RTRW, di Aula Hotel Sylvia Kota Kupang Kamis, 17 November 2022.

Bupati merincikan, ada kurang lebih 11 Desa di yang sudah dipetakan Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk dilakukan konservasi penanaman bambu antara lain Desa Rendubutowe, Labolewa, Olaia, Ngegedhawe, Natatoto, Bidoa, Ukupulu, Ukupulu I, Pagomogo, Raja Timur dan Raja Selatan.

Bupati Don Bosco berkesempatan menyampaikan informasi tentang Potensi wilayah Kabupaten Nagekeo dan rencana-rencana Kabupaten untuk bisa diakomodir dalam RTRW Provinsi NTT.

Selain rencana konservasi perlindungan ekologis dan ekonomis kawasan PSN, adapun beberapa poin penting yang dipaparkan Bupati antara lain, sektor Pariwisata Kabupaten Nagekeo berupa wisata alam kawasan Garam Industri dan Garam Rakyat.

Don Bosco juga menggambarkan Potensi kawasan hutan Mangrove di sepanjang pesisir pantai utara Kabupaten Nagekeo termasuk yang akan disurvey oleh salah satu organisasi Nirlaba yakni Landesa Rural Development Institute.Wilayah Titik Nol Waduk Lambo-Mbay.

Bermitra Dengan Bambu Lestari

Mendukung rencana perlindungan aspek ekologis dan ekonomis kawasan Waduk, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menjalin kerjasama kemitraan dengan Yayasan Bambu Lestari salah satu lembaga yang aktif melakukan konservasi alam khusus budidaya Bambu.

Juruslan Ndima Koordinator Lapangan dari Yayasan Bambu Lestari untuk wilayah Kabupaten Nagekeo mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkab Nagekeo untuk penanaman bambu di 11 desa tersebut.

Yayasan Bambu Lestari sejak tahun 2021 sudah aktif melakukan kerja-kerja nyata berkaitan dengan konservasi Bambu di Nagekeo yang dimulai dari program Pemberdayaan Ibu-ibu di Desa Wolowea dan Kelurahan Wolopogo untuk pembibitan Bambu jenis apa saja. “Untuk penanaman juga kita sudah mulai di beberapa lokasi bersma dengan Pak Bupati, ada teman-teman OMK dan Karang Taruna, kita kolaborasi” ungkapnya.

Terkait program, konservasi di aliran sungai menuju titik nol Waduk, Juruslan mengatakan, pihaknya siap bersama sama dengan Pemkab Nagekeo untuk sukseskan program ini. “Sekarang tinggal menunggu draft MoU bersama Pemkab untuk kerjasama ini, setelah MoU ditandatangani baru kita identifikasi desa desa mana yang berpotensi untuk ditanami bambu. Mudah-mudahan tahun 2022 ini bisa berjalan” harapnya.

Menurut Juruslan, berdasarkan hasil observasi Yayasan Bambu Lestari, wilayah Nagekeo umumnya berpotensi untuk dikembangkan tanaman Bambu, karena hampir semua jenis Bambu ada dan bisa tumbuh hampir semua wilayah di Kabupaten Nagekeo.

Senada dengan apa yang disampaikan Bupati, Juruslan mengungkapkan bahwa, konservasi alam menggunakan tanaman Bambu memiliki dua tujuan penting yaitu, perlindungan secara ekologis dan pengembangan ekonomis masyarakat.

Sebab, Juruslan menjelaskan, satu rumpun tanaman bambu bisa menyimpan hingga 5.000 liter air, yang menjadikannya sangat baik sebagai tanaman pengatur tata air di masa yang akan datang. Sementara 1 hektar tanaman bambu bisa menyerap 50 ton gas rumah kaca setara karbon dioksida setiap tahunnya.

Tanaman bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah-daerah lereng, sehingga memiliki fungsi dalam mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor. “Bambu juga bisa merestorasi lahan kritis, dan itu sangat cocok dengan kondisi wilayah di Nagekeo ini” katanya.

Selanjutnya, untuk aspek Ekonomis, bambu sendiri, sangat beragam pemanfaatannya. Tidak hanya untuk peralatan tradisional, tetapi juga untuk barang-barang hiasan berkelas yang eksklusig mulai untuk furnitur, bangunan bahkan pengganti kayu. (Arjuna)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here