Prioritas.co.id, Sidimpuan – Warga kota Padangsidimpuan menolak kerusuhan atau kekerasan dalam bentuk apapun menjelang sidang lanjutan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), mendatang.
Salah satu Perwakilan Tukang parkir yang ada di kota Padangsidimpuan menolak kerusuhan atau kekerasan karena demonstrasi yang anarkis tidak hanya menimbulkan kerugian materil tetapi juga kerugian nyawa seperti yang terjadi pada demonstrasi 22 Mei lalu.
Selain itu, adanya demonstrasi yang berujung kericuhan dikhawatirkan menimbulkan efek kerugian masyarakat lapisan bawah. Maka dari itu masyarakat tak mau ada keributan, karena itu bukan karakter bangsa indonesia, kita semua masyrakat, menginginkan Perdamaian.
Dahlan Kakek berusia 57 Tahun INI yang berprofesi sebagai tukang parkir yang berdomisil di kelurahan wek lll (tiga) kecamatan sidimpuan utara, Kota Padangsidimpuan juga menyampaiakan penolakan tindakan tindakan kekerasan dan kerusuhan dalam bentuk apapun sepanjang sidang lanjutan pemilihan pilpres tahun 2019 di mahkamah konsitusi (MK).
“Ketika di temui Media ini, Dahlan menutur kiranya janganlah ada tindakan tindakan kerusuhan dalam bentuk apapun marilah kita tunggu prosesnya, kita percayakan mahkamah konsitusi mampu mengatasi persoalan sengketa Pilpres tersebut. “ujarnya.
“Saya sebagai rakyat biasa yang sehari-harinya menjadi tukang parkir akan merasakan dampaknya jikalau terjadi kerusuhan dan kekerasan dalam bentuk apapun, soalnya masyarakat akan takut keluar rumah, otomatis orang-orang tidak akan ada yang parkir di pasar, sementara hanya ini lah pekerjaan yang saya harapkan untuk menafkahi keluarga saya, untuk itu mari kita percayakan kepada aparat yang berwenang permasalah Sengketa Pilpres tersebut. ,” jangan mau terprovokasi ajakan orang-orang yang ingin memperkeruh suasana, sebagai anak bangsa mari kita saling mendinginkan suasana, terangnya.
Dan saya mewakili tukang parkir secara tegas, mengecam dan mengutuk apapun upaya dalam bentuk apapun yang bisa mencedarai persatuan dan kesatuan bangsa.
“marilah kita bersatu,mari kita ciptakan kedamaian,di usia seperti saya ini sudah tidak bisa bekerja mengangkat angkat yang berat, maka harapan saya janganlah terjadi lagi kerusuhan dan kekerasan dalam bentuk apapun, tetaplah bersatu di negeri kita tercinta ini. ” Pungkasnya.
Apapun kondisi di Jakarta, jangan mempengaruhi kondisi kota Padangsidimpuan karena daerah kita yang notabenenya memiliki kekerabatan yang kental dengan istilah, “Dalihan Natolu”. katanya mengakhiri. (efendi jambak)