Bintan.Prioritas.co.id – Hari ini, Fatmawati selaku Ketua Komunitas Peduli Kampung Sendiri (KPKS) Kabupaten Bintan – Kabupaten Lingga terus mengedukasi ibu-ibu di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar memperhatikan nutrisi anak-anak untuk mencegah peningkatan angka stunting.
Seperti yang diketahui bersama bahwa kasus stunting atau kekerdilan pada balita di Kepri tercatat hingga bulan Juli tahun lalu berjumlah 5.415 anak. Dari data elektronik EPPGBM hingga 2022 masalah stunting balita masih tertinggi di Kota Batam dan Kabupaten Karimun.
Informasi yang diterima awak media yakni Batam 1.972 balita dan Karimun 1.110 balita. Sementara, daerah Kabupaten/Kota seperti Natuna 576 anak, Lingga 535 anak, Tanjungpinang 484 anak, Bintan 399 anak serta Anambas 339 anak.
” Kalau secara umum di Kepri tahun 2023 memang menurun angka stunting ini. Namun, kita harapkan dari gerakan edukasi ini khususnya Bintan dan Lingga bisa zero stunting atau nol kasus stunting, ” Ujar Fatmawati saat dikonfirmasi awak media tadi pagi.
Pada sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri memastikan angka stunting di daerah itu pada tahun ini turun menjadi 15 persen dibanding kemarin sebesar 17 persen, Selasa (30/05/2023).
Di tempat terpisah, Upaya mencegah stunting sudah menjadi perhatian Bunda Genre Bintan, Hafizha Rahmadhani. Kala menghadiri puncak apresiasi Duta GenRe Kepri di Trans Convention Centre Tanjungpinang. ia menyerukan kepada remaja untuk sama-sama menekan angka stunting. Salah satunya tidak menikah pada usia dini. (Alek)
