Prioritas.co.id, TANGGAMUS – Pihak Puskesmas Rantau Tijang Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus yang membawahi 18 Pekon di Kecamatan setempat memastikan hanya 2 orang penderita DBD di wilayah kerjanya yang masih di rawat di Rumah Sakit.
Keterangan tersebut disampaikan, Kepala UPT Puskesmas Rantau Tijang, Minto, S.Km. M.Kes usai pihaknya melakukan cross cek dan koordinasi atas pemberitaan salah satu media online di lampung berjudul : 90 Warga Way Jaha Terjangkit DBD, Puskesmas Acuh, pada Minggu, (26/1/2020).
Minto mengungkapkan berdasarkan hasil cros cek, pendataan serta koordinasi dengan pihak kecamatan, pekon dan polsek. Dapat diketahui sejak tanggal 8 Januari 2020, terdapat 8 orang masyarakat mengalami demam berdarah dengue (DBD).
Menurutnya, dari catatan 6 orang tersebut hinggga saat ini tanggal 27 Januari 2020, tersisa 2 orang yang masih ditangani di RS Wismarini Kabupaten Pringsewu.
“Setelah mendapatkan informasi itu, kami bersama Camat, Kapolsek Pugung, Pj. Kepala Pekon Way Jaha melakukan croscek. Dan berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas. Untuk masyarakat menderita DBD, sebanyak 8 orang, 6 orang telah pulang ke rumah dan 2 orang masih di rawat di RS Wismarini,” ungkap Minto usai rapat koordinasi di Balai Pekon Way Jaha, Pugung, Tanggamus, Senin (27/1/20) siang.
Minto menegaskan, bahwa pihaknya tidak acuh, sebab setiap ada kasus pihaknya melakukan pendataan, kami memberikan fakta, karena menyangkut pelayanan kepada masyarakat. Dan dari data tersebut pihaknya telah melakukan croscek langsung antara data yang ada di Pekon Way Jaha, disandingkan dengan data yang didapat dari sejumlah Rumah Sakit diantaranya RSU Pringsewu, RS Wismarini dan RS Mitra Husada Pringsewu.
“Data dari Rumah Sakit untuk Pekon Way Jaha ditemukan 27 data pasien yang dirawat di 3 RS tersebut, dengan kriteria penyakit diantaranya 19 orang mengalami typoid/tifes, diare, demam panas dan gejala batu pilek. 8 orang DBD dan 6 sudah pulang. Berarti sisanya masih ada 2 dirawat,” tegasnya.
Lanjutnya, data 2 warga dalam perawatan karena mengalami DBD masuk Jumat, Sabtu (24 – 25/1/20) yang keduanya dirawat di Wismarani Pringsewu.
“Sudah didapatkan datanya. Dan hasil berdasarkan laboratorium seperti yang kami sampaikan tadi. Jadi bukan perkiraan, sebab guna menentukan pasien pasien positif Virus DBD, ya melalui pemeriksaan laboratorium” ujarnya.
Untuk mengantisipasi meningkatnya DBD, Puskesmas Rantau Tijang juga akan menyiapkan Posko Kesehatan dengan didukung kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
“Akan disiapkan Posko Kesehatan mengantisipasi DBB di tempat Bidan Desa Way Jaha Yurike. Kader Jumantik sendiri akan melakukan pemeriksaan rumah warga setiap seminggu sekali,” ucapnya.
Terkait Foging di wilayah teridikasi adanya DBD, Minto mengaku kedepan pihaknya akan melakukan Foging di beberapa tempat.
“Rencana Minggu ini foging di Pekon Gunun Tiga dan untuk Way Jaha kita PE dulu, karena baru kemaren di foging,” terangnya.
Kesempatan itu, Minto menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah masing-masing dengan melakukan 3M+, yaitu Menutup, Mengubur, Menguras + Serbuk Abate mencegah telur DBB.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untiuk menjaga kebersihan dengan 3M+, sebab nyamuk pembawa DBD lebih suka air bersih. Cek kembali apakah ada air tergenang di tempat kaleng, ban bekas, kolam-kolam tidak terpakai,” himbaunya.
Ia juga berharap kepada dinas terkait Uspika, pihak keamanan guna mengantisipasi DBD dengan mengadakan jejaring mengenai perkembangan situasi di Kecamatan Pugung, sehingga semua persoalan dapat cepat diantisipasi dan ditanggapi.
Minto menambahkan, pihaknya juga secara rutin, setiap bulannya melaporkan perkembangan kesehatan masyarakat ke Dinas Kesehatan dengan terlebih dahulu ke Cros Cek ke RS.
“Jadi laporan kami ke Dinas Kesehatan juga berdasarkan data yang telah disinkronkan dengan Rumah Sakit,” pungkasnya. (Red)