Prioritas.co.id, Pringsewu – Pasca ditetapkannya oleh pemerintah pusat terkait setatus tanggap darurat bencaca wabah virus Corona Covid-19 yang melanda dunia, pekon Sriwungu, kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu dengan membentuk tim gugus tugas dalam upaya penanggulangan penularan virus tersebut.
Tim gugus tugas terdiri beberapa elemen dan uspika diantaranya, kecamatan, koramil, bhabinkamtibmas, dinas kesehatan, jajaran aparatur pemerintahan pekon beserta unsur masyarakat kelembagaan lainnya.
Dibentuknya tim gugus tugas bertujuan untuk memutuskan madarantai penularan wabah virus Covid-19 dengan serangkaian upaya diantaranya, melakukan penyemprotan Desinfektan ditempat-tempat umum seperti Masjid, Mushola, sekolahan, kantor pekon hingga ke rumah-rumah dan lingkungan sekitar tak luput jadi sasaran pemberantasan virus Corona.
Selain daripada itu, upaya-upaya lain pun dilakukan pemerintah pekon Sriwungu seperti mendirikan posko tanggap darurat Covid-19 untuk menghadang penyebaran Covid-19 masuk ke pekon tersebut seperti, melakukan pemeriksaan bagi warga masyarakat yang datang asal zona merah sekaligus dilakukannya penyemprotan pada kendaraan-kendaraan yang masuk ke pekon hingga pendataan bagi warga pemudik asal pulau jawa.
Seperti dikatakan Kepala pekon Sriwungu Subur Ginanjar, SE, serangkaian kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan virus Corona ini telah berjalan sejak dikeluarkannya instruksi presiden.
Dijelaskan Subur Ginanjar, SE, seluruh lapisan elemen masyarakat peserta jajaran aparatur Pekon dan Uspika, telah bahu-membahu secara serius melaksanakan beragam upaya guna mengantisipasi penyebaran penularan virus Corona hingga hari ini.
Masih kata Subur Ginanjar, SE, mengingat tahun ini akan memasuki bulan suci Ramadan serta hari raya idul Fitri, ia meminta kepada seluruh masyarakat di luar khususnya bagi warga perantauan baik itu asal pulau jawa maupun luar negeri agar agar tidak dulu pulang kampung atau melakukan mudik.
” Dalam hal ini kami tidak mau kecolongan, selain dilakukannya penyemprotan kami juga mendirikan posko tanggap darurat. dengan didirikannya posko setidak-tidaknya kami dapat mampu untuk mencegah masuknya virus tersebut ke pekon kami. Upaya lain yang kami lakukan selain penyemprotan, kami juga melakukan upaya isolasi karantina bagi warga masyarakat pendatang ataupun yang pulang mudik asal zona merah. Dalam Hari ini saya betul-betul sangat menghimbau kepada masyarakat semua, khususnya bagi warga saya yang baru pulang dari perantauan agar jangan dulu bepergian selama 14 hari sebagai upaya untuk menghambat penyebaran virus. Selain dari pada itu saya juga meminta kepada seluruh warga masyarakat saya agar jangan dulu melakukan kegiatan keramaian kesemuanya itu dilakukan agar supaya masyarakat aman dan tidak tertular virus tersebut. ” tegas Subur Ginanjar. (red)