Gubernur Kepri Senang Akan di Bangun Digital Ekonomi dan Medical Ekonomi

0
208
Gubernur Kepri Nurdin Basirun bertemu dengan Moazzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste di Nongsa Digital Park, Batam, Rabu (30/5/2018)

Prioritas.co.id, Batam – Gubernur H Nurdin Basirun berharap Inggris berpartisipasi dalam pembangunan di Kepulauan Riau. Partisitasi terbesar diharapkan di sektor pendidikan. Dengan memiliki ilmu dan keahlian, masa depan generasi Kepri akan jauh semakin baik.

“Saya berharap Pak Dubes mendorong negaranya untuk dapat ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya Kepri,” kata Nurdin saat bertemu dengan Moazzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste di Nongsa Digital Park, Batam, Rabu (30/5) petang.

Nurdin berharap Tim Kedubes Inggris secepatnya mengurus perizinan tenaga pendidik untuk membangun lembaga pendidikan di Kepri. Karena, jika ada kendala bisa segera bisa diselesaikan. Di Kepri sendiri, Nurdin akan mempercepat segala prosesnya.

“Kita akan bantu. Apalagi untuk pendidikan,” kata Nurdin.

Nurdin senang karena yang akan dibangun di Kepri adalah Digital Ekonomi dan Medical Ekonomi. Nurdin berharap tahun ini sudah dimulai. Karena semua ini akan mendorong industri kesehatan, digital dan industri lainnya untuk lebih tumbuh kembang.

“Saya berharap anak-anak Kepri dididik menjadi entepreneur. Berperan dalam perkembangan digital dan medical ekonomi,” harap Nurdin.

Dubes Moazzam berharap memang ada kerja sama- kerja sama yang sangat penting antara Kepri dan United Kingdom. Meski baru pertama kali menjejakkan kaki di Kepri, khususnya Batam, Moazzam yakin dengan potensi besar Negeri Segantang Lada ini.

“Pendidikan sangat penting bagi kita semua. Semoga anak anak Indonesia khususnya Kepri mendapatkan pendidikan yang layak, hingga ke jenjang yang paling tinggi,” kata Moazzam.

Moazzam menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris anak-anak Kepri. Karena jika ilmu tinggi tapi tidak dapat berkomunikasi akan sulit mempresentasikannya.

Moazzam mengatakan UK memiliki pendidikan tinggi yang baik. Dia mengilustrasikan kerja sama beberapa universitas di UK dengan Indonesia. Saat it bahasa menjadi salah satu hambatan.

“Beberapa provinsi di Indonesia bekerja sama dengan perguruan tinggi di Inggris untuk saling membantu. Dan bahasa menjadi hambatan yang cukup besar,” kata Moazzam.

Menurut Moazzam, jika Kepri ingin bersaing dengan Singapura dan Malaysia ataupun negara lainnya, bahasa Inggris menjadi kuncinya.

Moazzam juga berharap selain kerja sama dalam bidang pendidikan, UK dapat bekerja sama dengan Indonesia, khusunya Kepri dalam hal infrastruktur.

“Jangan ragukan kualitas pembangunan kontraktor Inggris. Banyak fasilitas yang sudah dibangun di seluruh dunia,” kata Moazzam.

Dalam pada itu, Owner Citra Mas Group, mengatakan langkah awal yang dilakukan dengan mengundang guru-guru dari Inggris. Banyak hal yang bisa dikerjasamakan, sehingga daerah ini semakin berkembang.

“Bisa bekerja sama dalam melestarikan terumbu karang. Berharap anak-anak dari Inggris akan datang ke Kepri untuk belajar tentang terumbu karang. Untuk itulah bahasa Inggris sangat diperlukan oleh masyarakat kita. Untuk berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara,” Kris mencontohkan. (Humas)