Prioritas.co.id.Surabaya– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk bersinergi dan membantu program-program Pemprov Jawa Timur dalam menurunkan angka kemiskinan terutama di pedesaan.
“Angka kemiskinan di pedesaan kita paling tinggi di Pulau Jawa yakni 15,1 persen, dan ini jauh di atas rata-rata nasional. Saya merekomendasikan IWAPI berkenan blusukan ke desa-desa dan melakukan pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” katanya saat menghadiri Peringatan HUT IWAPI ke-44 yang diselenggarakan DPD IWAPI Jatim di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Senin (11/3/2019).Menurutnya, IWAPI bisa mengajak kepala keluarga perempuan yang kurang mampu terutama di pedesaan, untuk ikut program pemberdayaan ekonomi. Mereka bisa diberikan pelatihan atau pendampingan dalam bidang kewirausahaan. Dirinya meminta agar program pemberdayaan ekonomi ini difokuskan ke-10 kabupaten di Jatim yang terendah status sosialnya.
“Kalau perempuan dengan perempuan kan tahu habitnya, tahu kemungkinan feelingnya, tahu di saat-saat mana proses pelatihan skill wirausaha ini bisa dilakukan terutama bagi kepala keluarga kurang mampu,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Gubernur Khofifah menjelaskan, program penurunan angka kemiskinan ini salah satunya bisa dilakukan melalui hal mendasar yakni melalui pendidikan. Ia berharap, ikut menyisir masyarakat di pedesaan terutama yang belum mengikuti program Kejar Paket, baik A, B maupun C. Hal ini penting mengingat sebagian besar pekerja adalah tidak terlatih (unskilled), serta sebanyak 49 persen lulus SD atau tidak lulus SD dan 18 persen lulus SMP atau tidak lulus.
Bila ini dibiarkan, mereka yang ada di pedesaan bisa menjadi buruh migran yang tidak terlatih terutama di negara-negara seperti Hongkong dan Taiwan. Beberapa daerah salah satunya Kab. Probolinggo disparitas pendidikan laki dan perempuan juga masih tinggi, katanya.
Dengan memperbaiki kualitas pendidikan, lanjutnya, maka angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim juga akan meningkat. Apalagi menurutnya saat ini sudah masuk pada era revolusi industri 4.0, sehingga semua orang diharapkan mampu meningkatkan daya saing. Dirinya bertekad, akan berupaya untuk menaikkan angka IPM Jatim di atas rata-rata nasional dalam kurun tiga tahun ke depan.
Di akhir sambutannya, Gubernur Khofifah berharap agar IWAPI dapat terus memberikan dedikasi terbaiknya bagi Jatim, terutama dalam penguatan ekonomi digital.
Pemberdayaan ekonomi dan perkembangan teknologi saling terkait, sehingga saat ini sebagian besar penjualan pun sudah secara online. Jadi kita harus ikut hadir menjadi bagian yang menyiapkan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih seimbang, terutama di era digital saat ini, katanya sembari menambahkan hal ini sejalan dengan program Nawa Bhakti Satya yang diusungnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IWAPI, Anita Dyah Prihapsari atau yang akrab disapa Nita Yudi mengimbau para pengusaha wanita untuk segera membuka toko online baik lewat market place. IWAPI sendiri sudah bekerjasama dengan beberapa market place seperti blibli.com, tokopedia, dll.
“Apabila ibu-ibu sudah membuka toko online termasuk di market place, maka akan mempengaruhi biaya operasional dan dapat mempermudah pemasaran produk yang kita jual,” katanya.
Selain bekerjasama dengan market place, IWAPI juga bekerjasama dengan Kementerian Kominfo RI untuk memberikan pelatihan kepada para pengusaha wanita. Juga, bekerjasama dengan facebook dan berhasil membuat tiga ribu pengusaha wanita yang tergabung dalam IWAPI berdagang secara online di facebook.
“Di tengah era globalisasi dan revolusi industri, para pengusaha wanita harus terus berinovasi dan berdaya saing. Apalagi sekarang semua semua serba online mulai dari sistem keuangan secara teknologi atau fin tech serta pemasaran secara online. Untuk itu, IWAPI terus memotivasi perempuan Indonesia untuk berwirausaha dan menjadi pengusaha,” pungkasnya. (iren/cindy)