Prioritas.co.id, Tanggamus – Gempa tektonik terjadi di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Selasa, 07 Juli 2020 pukul 13.16.22 Wib, namun tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa dirasakan namun tidak terlalu besar di sebagian wilayah Kota Agung Kabupaten Tanggamus, pasca gempa tidak menimbulkan kepanikan warga dan warga tetap beraktifitas seperti biasa.
Berdasarkan analisis BMKG menunjukkan gempabumi dengan parameter update dengan magnitudo M=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,29 LS dan 103,24 BT.
“Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 241 km arah Tenggara Enggano, Bengkulu pada kedalaman 10 km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam rilis yang diterima Prioritas.co.id.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik (Thrust Fault),” ujarnya.
Ia menjelaskan, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kec. Limau Tanggamus I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” jelasnya.
Rahmat menegaskan dalam rilis tersebut bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami. “Tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
Sambungnya, gempabumi susulan terpantau hingga hari Selasa, 07 Juli 2020 pukul 13.40 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Rahmat merekomendasikan, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” imbuhnya.
Rahmat menambahkan, agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Sementara itu berdasarkan keterangan Asnawi warga sekitar pesisir pantai Kapuran Kota Agung gempa terasa namun tidak lama, namun siang tidak terasa.
“Terasa adanya gempa, cuma sebentar. Alhamdulillah tidak mengganggu aktifitas warga di laut,” kata pria 40 tahun tersebut. (Sis)