Enam Kecamatan di Gresik Diserang Nyamuk DB

0
112

Prioritas.co.id.GRESIK – Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap pihak swasta yang melakukan penyemprotan (Fogging) liar. Sebab, dikawatirkan akan membebani masyarakat dengan untuk biaya fogging. Sebab fogging dari Dinkes dilakukan gratis.

Hal ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Dinas dr. Mukhibatul Khusnah bahwa penyemprotan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan tidak berbayar alias gratis karena didanai Pemerintah.

“Masyarakat tidak dibebani biaya. Lokus tempat yang disemprot adalah tempat yang memang sudah ditetapkan sebagai daerah endemik demam berdarah dengue. Dimana sudah ada penderita positif DB dan telah direkomendasi dari Puskesmas setempat,” kata dr. Mukhibatul, Jumat (25/1/2019).

Apabila ada pihak swasta yang melakukan fogging, kemudian meminta uang usai menyemprot dipastikan hal itu bukan dari Dinas kesehatan Gresik. “Masyarakat bisa melaporkan ke Puskesmas setempat atau ke Dinas Kesehatan Gresik,” imbuhnya.

dr Khusnah sapaan akrabnya menjelaskan bahwa dalam melakukan penyemprotan tidak asal semprot dan asal mengeluarkan uap.

“Komposisi obat dan bahan lain sebagai media penyemprotan harus sesuai. Dan yang penting lagi, obat tersebut harus sesuai standard WHO maupun Kementerian Kesehatan RI dan dapat dipastikan membunuh nyamuk aedes aegipti,” katanya.

Selama bulan Januari 2018, Dinkes Gresik sudah melakukan penyemprotan di 12 titik daerah endemik DBD.

Menurut Khusnah, 12 titik daerah endemis tersebut yaitu di Desa Ngabetan, Dusun Jurit Desa Iker-Iker Geger, Wedani dan Guranganyar. Empat titik tersebut berada di Kecematan Cerme. Di Kecamatan Benjeng meliputi Desa Sirnoboyo pada 2 titik, yaitu Desa Munggugebang dan Desa Klampok.

Desa Klotok Kecamatan Balongpanggang, Desa Kertosono Kecamatan Sidayu, Desa Kemangi Kecamatan Bungah, Kelurahan Gending Kecamatan Kebomas.

“Tahun 2019, kami diberi anggaran fogging untuk 75 titik atau 150 fokus. Biasanya Untuk pemberantasan mewabahnya DBD. Kami tidak merekomendasikan penyemprotan. Penyemprotan hanya dilakukan pada daerah endemik dimana sudah ada penderita positif DBD,” katanya.

Untuk mengantisipasi berjangkitnya DBD, Dinkes Kabupaten Gresik mensarankan masyarakat melakukan 3M Plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas. “Plusnya memelihara ikan, memakai kelambu, menebar abate, dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” imbuhnya.

Pada tahun 2016, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto juga telah mencanangkan gerakan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Saat itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Maria Ulfa Sambari juga mencanangkan Siap Cari jentik cegah demam berdarah sekarang. (umar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here