Prioritas.co.id.Tanjungpinang – Metty Soviani dari Mahasiswi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang. Sejak diumumkan masuknya virus SARS-Cov-2 penyebab penyakit Covid-19 ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 silam, Dengan diumumkan adanya dua kasus pasien positif Corona di Indonesia yakni perempuan berusia 31 tahun dan seorang ibu berusia 64 tahun, Kamis (11/03/2021).
Pandemi virus Corona ini membuat heboh satu dunia dan sudah memakan banyak korban jiwa bukan hanya di negara Indonesia saja tetapi hampir di seluruh dunia.
Berdasarkan sumber dari JHU CSSE kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1,37 juta jiwa dengan total yang sembuh sebanyak 1,8 juta jiwa dan yang meninggal dunia sebanyak 37.026 jiwa.
Semakin hari jumlah kasus yang terpapar dan meninggal dunia semakin bertambah banyak. Tentu saja hal ini membuat setiap orang merasa cemas dan takut.
Hingga saat ini pandemi belum juga berakhir. Begitu banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran, Mulai dari diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yaitu pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
Lalu menerapkan protokol kesehatan dengan cara melakukan 3 M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Hingga kita diharuskan untuk selalu memakai masker jika berpergian keluar, Akibat dari pandemi ini banyak masyarakat yang mengeluh karena kegiatan mereka terhambat dan terbatas. Mereka yang kehilangan pekerjaan akibat diberlakukannya Protokol Kesehatan yang sangat ketat.
Pandemi sangat meresahkan masyarakat Indonesia,
Baru-baru ini perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer yang bekerja sama dengan BioNtech mengklaim telah menemukan vaksinnya disebut-sebut memiliki efektivitas hingga 90 persen mengurangi gejala Covid-19. Semenjak ditemukannya vaksin tersebut masyarakat dunia lega mendengar kabar itu.
Saat ini, Vaksin tengah di distribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia dengan diadakannya pemberian vaksin diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat Corona. Namun, Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang belum setuju terhadap anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi.
Padahal, Pemberian vaksin sangatlah penting karena bukan hanya untuk melindungi masyarakat Indonesia tetapi juga memulihkan kembali kondisi ekonomi Indonesia yang menurun akibat terkena dampak dari pandemi.
Meskipun tidak 100 persen bisa melindungi seseorang dari infeksi virus. Vaksinasi memiliki tujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Program vaksinasi kini mulai dilakukan di Indonesia untk mengatasi pandemi. Saat ini Indonesia sedang fokus pada petugas kesehatan dan juga para pekerja publik untuk divaksinasi.
Seperti halnya vaksin biasa yang mempunyai efek samping, vaksin Covid-19 ini juga bisa menyebabkan efek samping seperti vaksin pada umumnya. Seperti demam, Menggigil dan nyeri itu semua sangat normal.
Sebagian besar reaksi ringan akibat vaksin bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Efek samping yang muncul bisa berbeda-beda tergantung dari vaksin Covid-19 yang digunakan. Masyarakat di harapkan jangan khawatir terhadap efek samping dari vaksin yang digunakan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas pengatur terus memantau pengunaan vaksin untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan aman.
Disebutkan beberapa efek samping lokal dari penyuntikan vaksin Covid-19 yaitu Nyeri, Iritasi, Pembengkakan dan kemerahan pada area penyuntikan. Selain efek samping di atas, Dikatakan bahwa apabila penerima vaksin Covid-19 memiliki alergi terhadap dosis vaksin sebelumnya atau salah satu komponen yang ada di dalam vaksin tersebut bisa mengalami reaksi alergi parah yaitu anafiilaksis.
Melansir dari BestLife hanya ada 2,1 juta kasus reaksi alergi per 1 juta dosis Moderna dan 6,2 kasus reaksi alergi per 1 juta Pfizer dan Moderna. Beberapa efek samping yang dirasakan dari penerima vaksin sejauh ini teramati pada pemberian vaksin Covid-19 berbasis mRNA seperti yang di produksi Pfizer dan Moderna.
Nyeri pada area suntikan
Efek samping yang sering dikeluhkan orang setelah vaksin adalah reaksi di area penyuntikan. Kemudia ada juga beberapa orang yang melaporkan adanya demam, serta kemerahan hingga pembengkakan ringan yang terjadi di area bekas penyuntikan.
Kelelahan, Sakit kepala dan nyeri otot umumnya gejala yang terjadi tersebut ringan dan akan segera membaik dalam waktu satu sampai dua hari. Beberapa juga mudah mengantuk, Merasakan nyeri sendi, Menggigil dan demam setelah penyuntikan vaksin dosis kedua. Itu sangatlah normal karena merupakan reaksi dari vaksin Covid-19.
Gangguan Neurologis
Efek samping vaksin yang sangat serius dilaporkan kurang dari 0,5 persen. Ada empat kasus kelumpuhan wajah pada orang yang di beri vaksin di Amerika Serikat (AS). Namun praktisi medis mengatakan bahwa tidak ada yang perlu di khawatirkan terhadap efek samping yang terjadi, karena kondisi ini konsisten jumlahnya dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya. Tapi di sisi lain, belum ada penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa kondisi itu disebabkan oleh vaksin.
Perlu kita ketahui bahwa risiko terinfeksi virus corona jauh lebih tinggi daripada reaksi alergi karena vaksin Covid-19. Oleh karena itu kita tidak perlu ragu untuk mendapat suntikan vaksin.
Meski vaksin virus corona terus mengalami perkembangan, kita tetap tidak boleh melupakan protokol kesehatan. Hindari kegiatan di luar rumah yang melibatkan banyak orang. Selalu menjaga jarak dengan orang lain, memakai masker saat berpergian ke luar rumah, dan rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dengan mendapatkan vaksin, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang yang ada di sekitar kita yang belum memiliki kekebalan terhadap virus Corona. Dan sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga daya tahan tubuh.
Vaksin COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa dan melumpuhkan aktivitas masyarakat. Mari kita sukseskan program vaksinasi COVID-19 yang diberikan gratis oleh pemerintah untuk seluruh rakyat Indonesia. (Alek)