E-Money Ancam Lapangan Kerja Sektor Perbankan, Keuangan dan Niaga Opini Jacob Ereste

0
38

Penulis : Jacob Ereste

Prioritas.co.id – Kemajuan teknologi yang semakin tinggi dan canggih seperti dua sisi mata uang yang menguntungkan juga merugikan. Dunia fintech dan digital lainnya bisa lebih mudah melakukan transaksi pembayaran. Dua jenis metode pembayaran yaitu dengan tunai dan uang elektronik (E-money). Zaman bow banyak masyarakat Indonesia perlahan-lahan mulai beralih dari pembayaran konvensional ke pembayaran uang elektronik.

Kecenderungan ini pun didorong oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Apalagi Bank Indonesia telah mengizinkan beberapa jenis E-money yang diterbitkan oleh perbankan, operator seluler, dan pihak lain.

Penggunaaan E-money di masyarakat Indonesia memang bisa juga menyenangkan atau meringankan, tetapi juga bisa menyusahkan dalam hal melakukan pembayaran.

Respon positif dan negatif pun menjadi riuh, ketika harus melihatnya dari sudut pandang tentu, ada kelebihan dan ada pula kekurangannya ketika menggunakan uang elektronik itu.

Mereka yang merasa diuntungkan karena dengan menggunakan E-money yidak lagi memerlukan tempat atau wadah yang besar, karena E-money sudah terkemas dalam satu kartu dan aplikasi (E-toll, Flazz BCA Card, DokuWallet, T-Cash, Gopay dan bentuk serta model lainnya.

Yang pasti transaksi pembayaran menjadi lebih cepat, praktis, dan aman. E-money saat sudah bisa digunakan di banyak tempat mulai dari minimarket, toko online, dan lain sebagainya termasuk ojek online.

Dari segi keamanan pun telatif memberi kenyamanan. Dampak positifnya pun terbilang efektif dan efisien, karenakan hanya dengan uang elektronik semua orang dapat lebih cepat melakukan transaksi seperti untuk membayar jala tol di Indonesia. Di pom bensin atau bahkan di sejumlah hotel dan rumah makan.

Dari survey sejumlah pakar keuangan cara e-money dapat lebih mengurangi biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan menggunakan pembayaran tunai atau konvensional.

Hilangnya pekerjaan di urusan keuangan serupa inilah yang kini menimbulkan keresahan pekerja di sektor perbankan, keuangan dan niaga. Karena banyak pekerja yang mulai kehilangan pekerjaan.

Jakarta, 24 November 2019, Pusat Informasi, dokumentasi informasi publik Institut Atlantika Nusantara.

Post by : Darul Qutni

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here