Batangtoru, Prioritas.co.id – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, meluncurkan Program Menuju Tapanuli Selatan Bebas Tuberkulosis (ENTAS-TB) dan menggelontorkan dana sebesar Rp450 juta guna menekan insiden penyakit menular tuberkulosis di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Program tersebut diharapkan bisa membantu target pemerintah Indonesia dalam menurunkan insiden Tuberkulosis (TB) dan penurunan kematian TB tingkat nasional. Perjanjian kerjasama Program ENTAS-TB untuk tahun 2022 telah diteken PTAR, Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, dan Yayasan Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Indonesia pada 20 Juli 2022.
General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan kesehatan merupakan salah satu dari lima pilar implementasi Program Pengembangan Komunitas yang diadakan PTAR.
“Di program kesehatan kami fokus pada revitalisasi dan akselerasi mutu dan layanan kesehatan masyarakat. Misalnya saja peningkatan kualitas kesehatan bagi lansia, remaja sehat, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat umum,” tutur Rahmat.
Program ENTAS-TB bertujuan membantu menuntaskan masalah kesehatan di Tapanuli Selatan. Berdasarkan data Yayasan KNCV Indonesia, di Tapanuli Selatan terdapat 378 kasus TB. Angka ini setara dengan 36% dari perkiraan 1.037 kasus per 2021. Sementara, dalam Peta Jalan Eliminasi yang disusun Kementerian Kesehatan, target Indonesia pada 2030 yakni 90% penurunan insiden TB dan 95% penurunan kematian TB dibandingkan dengan 2014.
Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, mengatakan Program ENTAS-TB mendukung percepatan eliminasi TB 2030 melalui pengembangan jejaring kemitraan dan peningkatan kapasitas dengan penemuan kasus secara aktif dan pendampingan pasien TB di Tapanuli Selatan. Secara spesifik, program ini akan melahirkan Dokumen Rencana Aksi Daerah dan Forum Lintas Sektoral untuk eliminasi TB 2030.
“Program ini juga akan memperkuat kapasitas petugas kesehatan dan kader TB dalam penemuan secara aktif dan mendorong forum lintas sektor mewujudkan desa percontohan bebas TB di tujuh desa target di dua kecamatan, yakni Batangtoru dan Muara Batangtoru,” ujar Christine.
Tujuh desa target yaitu Kelurahan Aek Pining, Desa Telo, Desa Batuhula, Desa Hapesong Lama, Kelurahan Wek, Desa Terapung Raya, dan Desa Bandar Hapinis.
Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, Sri Khairunnisa, mengatakan Program ENTAS-TB yang saat ini difokuskan di dua kecamatan, yaitu Batangtoru dan Muara Batangtoru, ke depannya bisa diadopsi di kecamatan lain.
“Program yang dilakukan PTAR ini mendukung kegiatan yang sudah Pemkab lakukan. Harapan kami, program ini bisa menjadi pilot project yang diadopsi kecamatan lain guna mempercepat eliminasi TB,” kata Sri.
Ia mengapresiasi PTAR yang sudah mengadakan Program ENTAS-TB untuk membantu menuntaskan TB di Tapanuli Selatan dan turut berkontribusi menyelesaikan masalah penyakit menular TB di Indonesia.
Juga di Juli 2022, PTAR meluncurkan Program Revitalisasi Posyandu di tujuh desa percontohan menuju Desa Sehat Martabe di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru. Program tersebut merangkul Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dan penyedia jasa pelayanan kesehatan CV Sinergi Medika Indonesia.
Revitalisasi posyandu ditargetkan mampu menaikkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu, revitalisasi posyandu dapat meningkatkan strata posyandu dan sistem pengelolaan posyandu di tujuh desa wilayah binaan. (Roni Siregar)