Prioritas.co.id, Pringsewu – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (Pematank) berencana akan layangkan surat kepada Bupati dan kepala inspektorat kabupaten Pringsewu terkait dugaan minta jatah Dana Desa diduga dilakukan oleh Oknum Inspektorat kabupaten Pringsewu beberapa Minggu lalu.
Sekretaris LSM Pematank Andri Saputra di Bandar Lampung, mewakili Ketua DPP Suadi Romli, Kamis (07/01/2020) mengatakan, sangat di sayangkan jika memang terjadi adanya oknum inspektorat yang meminta Uang kepada prangkat desa, karena hal tersebut merupakan pungli.
Menurut Andri, sangat jelas dalam PP. Nomor 12 tahun 2017 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Pemerintahan Daerah pada Pasal 19 bupati/walikota wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap desa.
Lebih lanjut Andri mengatakan, dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Desa, bupati/walikota dibantu Camat dan Inspektorat. Dalam hal pembinaan dan pengawasan seharusnya independent dan tidak adanya imbal balik.
“Oleh sebab itu kami akan layangkan surat kepada Bupati dan kepala inspektorat pringsewu agar segera melakukan evaluasi terhadap oknum tersebut, dan jika terbukti harus di berikan sanksi tegas. “ungkap Andri.
Berita Sebelumnya 😕
Diduga oknum Pegawai negeri sipil dinas inspektorat Pringsewu melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji terhadap sekretaris Desa (Sekdes) di salah satu pekon dengan metode menelpon meminta uang dengan alasan untuk membantu perjalanan pulang ke Palembang dalam rangka tahun baru.
Oknum tersebut berinisial AWR.
AWR menelepon sekdes disalah satu pekon di kecamatan pagelaran Utara tanpa disadari direkam oleh awak media yang mendengarkan percakapan mereka.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan di jam kerjanya Rabu, (23/12/20), Awr (inisial) mengaku jika dirinya menelfon Sekdes tersebut untuk meminta uang.
” itu hanyalah bercanda tidak ada niat yang lain, “kelitnya.
Saat dimintai keterangan terkait oknum inspektorat yang meminta uang, Sekdes mengaku jika oknum tersebut kerap meminta uang kepadanya via telepon.
“walaupun jumlahnya tidak fantastis tapi kalau tidak dikasih pekerjaan kami sering terhambat yang semestinya selesai satu atau dua hari untuk laporan, itu bisa seminggu dan ahirnya kami pun jenuh, “bebernya. (red)