prioritas.co.id.Tanjungpinang – Ridho (12) nekad lompat dari lantai dua warung internet (Warnet). Tangannya mengalami patah tulang. Anak siswa kelas 6 di sekolah dasar itu dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa naas itu terjadi di Jl. Pemuda, Tanjungpinang, Kamis (26/10) pagi. Dari keterangan saksi mata, Ridho dan teman-temanya sedang asyik bermain game di Warnet EZ Net, di Jl. Pemuda, Tanjungpinang. Ridho dan temanya berada di lantai dua.
Tiba-tiba seorang anggota polisi masuk ke warnet tersebut. Mendengar ada polisi di warnet, terbayang razia dibenak anak-anak yang saat itu waktu belajar bagi seusia mereka.
Rasa takut pun menghantui, ada yang pasrah dirazia, ada juga cari tempat persembunyian. “Kami ketakutan akan dirazia,” ungkap teman Ridho, Kamis (26/10), yang ditemui tiga jam setelah peristiw itu.
Namun Ridho berpikiran lain untuk menyelamatkan diri. Ia malah nekad melompat dari lantai dua warnet, tempat ia dan teman-temannya bermain.
Akibatnya tangan kanan Ridho patah tulang. Ia pun merintih menahan sakit, seraya memegang tanganya yang patah tulang. Anggota polisi itu sigap menolong Ridho, yang dibantu warga dan langsung memboyongnya ke rumah sakit.
Dari kejadian ini, diminta agar Pemerintah Kota Tanjungpinang dan aparat terkait lainnya lebih serius untuk mendisiplinkan dan mengawasi tempat-tempat Warnet yang kini menjamur di Tanjungpinang.
Baik jam buka sesuai aturannya, terutama larangan menerima kalangan pelajar untuk bermain di jam belajar siswa. Perlu kerjasama yang baik antara pemerintah dan pihak pengelola Warnet, yang melibatkan pihak sekolah dan komite sekolah serta pihak kepolisian, untuk menegakkan aturan keberadaan Warnet.
Ini semata-semata untuk menyelamatkan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dari dampak negatif kemajuan tehnologi. Warnet yang bandel, ditindak tegas dengan sanksi yang lebih berat, sebagai efek jera dari ketidakpatuhan aturan yang berlaku. (Tigor)
Bukan pemerintah yg harus berperan disini. Melainkan Pola didik Orangtua kepada anak.. PERLU di PELAJARI Dari perkembangan jaman. Bukan jaman yg disalahkan. Melainkan budi pekerti,Mental di bina untuk menghadapi jaman.. hal menyangkut embel2 terhadap siapa pelaku usaha bkn menjadi kepastian bisa merubah kebiasaan. INTINYA adalh bisakah orangtua Mendidik ??? Hal mustahil membatasi perkembangan di era sekarang. Trimakasih . ” raja sitorus “
Comments are closed.