Dikira Kenalpot Ternyata 119 Mortir Ditemukan di Dago Kota Bandung

0
254

Prioritas.co.id.Bandung – Pencarian dihentikan, akhirnya ditemukan 119 mortir dari bawah tanah rumah kediaman Kevin di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Pencarian mortir yang dilakukan Tim Jihandak Zipur III/Siliwangi dihentikan setelah dipastikan tidak ada lagi mortir yang tersisa.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pencarian mortir itu dilakukan sejak Selasa, 5 Maret 2019 pagi oleh tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Pola Jawa Barat. Sore hingga malam hari, Paldam Siliwangi bergabung dalam tim pencarian dan berhasil mengamankan 87 mortir.

Rabu, 6 Maret 2019, pencarian dilanjutkan oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni Tempur Kodam III/Siliwangi dan menemukan lagi 32 mortir. Lokasi itu pun dinyatakan sudah aman.

“Dengan ditemukannya mortir tambahan ini dan setelah tim dari Jihandak lakukan penyisiran, maka dengan begitu kegiatan ini saya nyatakan dihentikan,” ujar Dandim 0618/BS Letnan Kolonel Infanteri M. Herry Subagyo, saat ditemui di lokasi temuan.

Namun, kata dia, jika ada laporan lagi dari masyarakat, maka tak menutup kemungkinan akan dilanjutkan pencarian. Herry juga menyampaikan bahwa penemuan mortir ini adalah salah satu yang terbanyak yang pernah ada.

Mortir sedang diselidiki

Saat ini, mortir-mortir tersebut ‎sudah dievakuasi untuk dianalisa sebelum nantinya akan di musnahkan. Ratusan mortir yang ditemukan itu berada dalam kondisi yang bervariatif. Beberapa di antaranya ada yang sudah berkarat dan ada juga yang sudah dalam keadaan rusak.

“Kami masih menyelidiki ini buatan mana, dibuat tahun berapa. Kami masih harus mengumpulkan data-data. Mungkin nanti dari Kodam, tepatnya dari Paldam III/Siliwangi, tentunya akan memberikan keterangan lebih lanjut,” ucapnya.

Sebelumnya, Herry mengatakan bahwa dilihat dari bentuknya, mortir itu memiliki kaliber 80 mm. Bila mortir masih aktif dan kondisi baik, kekuatan daya ledak motir ini cukup mematikan dengan daya ledak hingga 20-30 meter.

Lokasi dalam kondisi aman

Herry mengatakan, ia memastikan bahwa lokasi temuan ratusan mortir tersebut dalam kondisi aman. Meski begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan kembali lakukan penyisiran jika ada laporan dari masyarakat.

“Kami sudah yakinkan, tadi kita gunakan metal detector, di sekitar lokasi sudah tidak ada lagi mortir. Apabila memang masih ada kemungkinan ditemukan, kita harapkan masyarakat untuk bisa melaporkan untuk ditindaklanjuti,” katanya.

Pencarian itu dimulai dari laporan Kevin, pemilik rumah yang menemukan mortir pertama, pada Selasa, 5 Maret 2019, pagi. Saat itu, tukang bangunan yang ingin memasang tiang kanopi menemukan mortir saat menggali sampai kedalaman 1,5 meter.

“Jadi, kebetulan ada perbaikan pada bagian kanopi di rumah saya, dan saya menyuruh dua orang tukang bangunan. Saat akan memasang tiang, ternyata mereka menemukan sesuatu. Mereka kira itu knalpot yang terkubur,” kata Kevin ketika ditemui di lokasi.

Menurut dia, rumah itu dibangun tahun 1940 dan merupakan warisan dari orang tuanya. Namun, ia tidak mengetahui asal-muasal sebelumnya. Analisa di lapangan yang muncul pada hari pertama penemuan, mortir tersebut adalah mortir yang pernah digunakan pada perang dunia ke-2 silam. (rils)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here