Didanai Pemkab Muba, Warga Pertanyakan Pengaspalan Jalan Pertamina di Mangun Jaya

0
177

Prioritas.co.id.Muba – Sejumlah element masyarakat mengaku heran dengan proyek pengaspalan jalan Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Muba. Pasalnya jalan sepanjang 4 KM yang saat ini sedang di kerjakan PT. Aldo Permai tersebut merupakan jalan yang merupakan aset PT Pertamina, sementara pengaspalannya didanai APBD Muba 2019.

Tidak diketahui secara pasti besaran pagu proyek tersebut, apalagi plank proyek yang biasanya terpajang belum terlihat dilokasi proyek. Tapi berdasarkan keterangan pengawas proyek yang dijumpai dilokasi mengatakan anggaran proyek tersebut sekitar Rp 4 Milyar bersumber dari APBD Muba 2019.

“Sebagai warga yang setiap hari menggunakan jalan ini seharusnya kami berterimakasih jalan ini Jadi bagus. Kami mengira yang ngaspal jalan adalah Pertamina karena merupakan jalan mereka, tapi ternyata Pemda pakai APBD Muba makanya kami merasa aneh, ” kata warga setempat yang meminta identitasnya tidak ditulis saat dijumpai dilokasi proyek, Sabtu (12/10/2019).

Menurut dia, jika dibangun dengan anggaran negara jalan tersebut otomatis akan termasuk aset pemerintah. Tapi bisa saja jalan tersebut sudah dihibahkan Pertamina ke Pemkab Muba yang akhirnya dibuat sebagus mungkin dengan APBD Muba.

“Kalau memang sudah menjadi jalan Pemkab Muba tentu hal ini patut kita syukuri dan seingat saya dulu pengecorannya juga oleh pemkab Muba, ujarnya.

Pantauan dilokasi, pekerjaan pengaspalan terlihat sedikit berbeda dari yang lazim dikerjakan. Ketebalan aspal terlihat lebih tipis, bervariasi 2 – 4 cm. Sementara lapisan permukaan terlihat tidak terlalu rata layaknya jalan yang diaspal hotmik. Bergelombangnya permukaan yang diaspal ternyata efek penggunaan Aspal karet yang mengandung campuran AC.BES sehingga hasil aspalnya terlihat kasar.

Yanto selaku kontraktor pelaksana bersama Candra pengawas dari PUPR Muba, membenarkan kalau aspal tersebut adalah aspal karet ( Acwc ) dengan ketebalan yang lebih tipis yakni 4 Cm.

“Untuk anggarannya saya tidak tahu pasti jumlahnya, kalau tak salah sekitar Rp4 Milyar gitulah. Dengan volume pekerjaan sekitar 4 km, khususnya jalan dalam Kelurahan Mangun Jaya,” kata Yanto, Sabtu (12/10/2019).

Yanto mengatakan papan plank proyek kegiatan tersebut memang belum di pasang tapi pihaknya sudah diingatkan Dinas PU.

“Sudah ditelpon kalau papan mereknya sudah ada besok saya ambil di PU,” katanya.

Warga mengatakan, pihaknya merasa aneh dengan sistim kerja kontraktor saat melakukan pengaspalan. Pekerja terlihat langsung melapisi jalan tersebut dengan aspal tampa meratakan terlebih dahulu layaknya yang lazim terlihat pada sejumlah proyek pengaspalan.

“Tak peduli ada lobang dan jalan itu rusak langsung saja ditimbun dengan aspal. Kalau biasanya pengaspalan itu prosesnya jalan yang rusak itu diperbaiki dulu baru diaspal,” katanya.

Sumber yang juga minta namanya dirahasiakan tersebut bahkan mengaku akan mengirim surat ke Bupati untuk mempertanyakan status jalan dalam kelurahan Mangun Jaya ini khususnya jalan di airote.

“Maksud kami jalan darat dekat Pertamina itu, apa itu jalan milik Kelurahan apa milik Pertamina? kalau milik pertamina mengapa pemerintah yang membangunnya dan kalau jalan itu milik kelurahan Pertamina harus kita dibatasi melintas jalan itu karena yang merusak jalan itu adalah kendaraan berat milik Pertamina,”ujarnya.

Ia menekankan, Pemerintah juga harus tahu kalau sejak berapa tahun belakangan ini, Pertamina tidak lagi memberi kontribusi terhadap warga Mangun Jaya. Sebagai Contoh dapat dilihat sekolah milik Pertamina yang sudah dihibahkan kepada salah satunya yayasan di Mangun Jaya.

“Sekolah tersebut hanya tinggal nama ‘SD Asamera’, coba tanya dengan pihak yayasan pengelola sekolah itu ada tidak bantuan pihak pertamina terhadap sekolah tersebut. Sementara hasil bumi Kelurahan Mangun Jaya ini setiap hari disedot oleh pertamina,”imbuhnya.

Disamping Itu, pihaknya juga mempertanyakan dana CSR Pertamina yang seharusnya dinikmati warga Kelurahan Mangun Jaya, yang berada di ring satu Pertamina.

“Apabila tidak ada penjelasan dari pemerintah maka kami sepakat untuk memportal jalan yang diaspal dengan APBD Muba ini. Karena menurut hemat kami jika sudah dibangun dengan anggaran pemerintah jalan tersebut akan menjadi aset daerah dan kami tak mau jika nantinya jalan ini rusak karena dilewati kendaraan berat Pertamina, “tutupnya.(Tim ).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here